Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 200 perusahaan Ukraina mulai mengembangkan drone, meningkatkan produksi dalam negeri hingga seratus kali lipat dalam setahun, kata Perdana Menteri Denys Shmyhal pada 7 Oktober.
Berbicara di Verkhovna Rada, Parlemen Ukraina, Shmyhal mengatakan bahwa industri pertahanan telah berubah secara radikal setelah perang skala penuh di Rusia karena mendorong keterlibatan perusahaan swasta dengan membuat “jalur drone dari pengembangan hingga pembeliannya sesingkat mungkin. ."
Pernyataan Shmyhal muncul ketika para inovator Ukraina meningkatkan upaya mereka untuk membantu militer mempertahankan diri dengan lebih baik dengan mengembangkan jenis drone baru – seperti drone yang tahan terhadap peperangan elektronik Rusia yang sering kali membuat drone macet.
Baca Juga
Dalam upaya untuk mendorong produksi drone oleh perusahaan swasta – yang kini sangat penting untuk melacak pergerakan pasukan musuh dan menemukan titik tembak mereka dari atas, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk menyederhanakan proses birokrasi panjang yang diperlukan agar inovasi dapat digunakan secara resmi oleh militer.
Platform, seperti Brave1 yang memberikan dukungan finansial dan informasi untuk proyek teknologi pertahanan Ukraina, telah dibentuk untuk memandu proses inovasi.
Namun para inovator mengatakan bahwa mewujudkan inovasi masa perang di medan perang masih merupakan proses birokrasi yang panjang dan mahal, seringkali menghadapi kekurangan sumber daya keuangan untuk melanjutkannya.