Bisnis.com, JAKARTA - Sudah delapan bulan sejak 7 Februari 2023, pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan tidak akan mengerahkan kekuatan militer untuk membebaskan pilot Susi Air.
"Kami tidak mungkin menggunakan kekuatan militer hanya untuk membebaskan pilot Susi Air, yang justru dampaknya akan lebih besar," katanya dikutip dari Antara, Jumat (6/10/2023).
Namun, Yudo Margono lebih mengedepankan cara diplomasi dengan pendekatan para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
"Kami menggunakan cara-cara yang smart, yang tidak menimbulkan kegaduhan pada masyarakat," tambahnya.
Pilot Susi Air yang berkebangsaan Selandia Baru itu masih disandera KKB bersama kelompok Egianus Kogoya.
Baca Juga
Adapun kronologi disanderanya pilot Susi Air yaitu saat pesawatnya mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Saat itu, pesawat Susi Air menurunkan lima penumpangnya. Namun tiba-tiba, kelompok KKB menyerang pesawat tersebut.
Kemudian membakar pesawat milik Susi Air, dan menyandera Philip Mark Mehrtens hingga saat ini.
Sedangkan menurut Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengatakan bahwa kondisi pilot Susi Air dalam keadaan sehat.
"Memang benar laporan yang diterima terungkap kondisi pilot Susi Air yang disandera sejak 7 Februari 2023 sehat. Namun, kami masih tetap mengkhawatirkan kesehatannya," ungkapnya.