Bisnis.com, JAKARTA - Kapal kargo Turki mengalami kerusakan ringan akibat ranjau yang berjarak 20 kilometer dari pelabuhan Sulina di Laut Hitam, Rumania, demikian laporan perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, pada 5 Oktober.
Awak kapal tidak terluka dan kerusakannya cukup kecil sehingga kapal dapat melanjutkan pelayarannya. Sumber Ukraina yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Reuters mengkonfirmasi bahwa kapal tersebut telah menabrak sebuah ranjau, dan berkomentar bahwa itu "mungkin ranjau Perang Dunia II, atau ranjau pendaratan yang ditinggalkan di sana tahun lalu."
Rusia secara sepihak keluar dari Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam pada tanggal 17 Juli, yang secara efektif mengakhiri jalur aman kapal kargo melalui Laut Hitam.
Akibatnya, Ukraina membuka koridor kemanusiaan di dekat pantai Rumania dan Bulgaria yang memungkinkan kapal kargo terus transit melalui Laut Hitam.
Jalur tersebut bukannya tanpa risiko bagi yang menggunakannya. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa semua kapal yang berlayar ke pelabuhan Ukraina akan dianggap sebagai “pengangkut kargo militer potensial” dan, oleh karena itu, merupakan target yang sah.
Pada tanggal 4 Oktober, intelijen Inggris mengeluarkan laporan yang memperingatkan bahwa Rusia mungkin menggunakan ranjau laut untuk menargetkan kapal kargo sipil di Laut Hitam, dan kemudian menyalahkan Ukraina setelah kejadian tersebut.
Baca Juga
Penjaga Perbatasan Negara Ukraina memperingatkan bahwa Laut Hitam menjadi tidak aman setelah penghancuran bendungan Nova Khakovka oleh Rusia pada Juni 2023.
Selain sampah, serpihan, dan bangkai hewan akibat jebolnya bendungan, ranjau terapung dan amunisi juga berserakan di air.