Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) telah mengirim lebih dari 1 juta butir amunisi hasil sitaan dari Iran yang disita tahun lalu ke Ukraina kata militer AS pada Rabu (5/10/2023).
Pasukan Angkatan Laut AS selama bertahun-tahun telah menyita senjata yang diyakini berasal dari Iran ditujukan bagi pejuang yang didukung Iran di Yaman, biasanya diangkut dengan kapal penangkap ikan.
Melansir Reuters, Kamis (5/10/2023), Komando Pusat AS, yang bertanggung jawab atas operasi militer di Timur Tengah, mengatakan sekitar 1,1 juta peluru berukuran 7,62 mm dikirim ke Ukraina.
Kapal-kapal tersebut awalnya disita oleh pasukan Angkatan Laut AS pada Desember 2022 dan dipindahkan dari Garda Revolusi Iran ke pasukan Houthi di Yaman.
“AS berkomitmen bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami untuk melawan aliran bantuan mematikan Iran di kawasan dengan segala cara yang sah termasuk sanksi AS dan PBB,” pernyataan Komando Pusat.
Amunisi tersebut sepertinya tidak akan membuat perbedaan besar di medan perang, karena Ukraina menginginkan senjata jarak jauh dan sistem pertahanan udara pada daftar utama.
Baca Juga
Amunisi sitaan yang dikirim itu juga sepertinya tidak akan meredakan kekhawatiran mengenai keberlangsungan bantuan senjata Barat ke Kyiv.
Kongres tidak memasukkan dana baru untuk Ukraina dalam rancangan undang-undang belanja sementara AS yang disahkan pada Sabtu (30/9/2023).
Tahun lalu, Angkatan Laut Kerajaan Inggris mengatakan salah satu kapal perangnya telah menyita senjata Iran, termasuk peluru kendali/rudal permukaan ke udara dan rudal jelajah, dari penyelundup di perairan internasional selatan Iran.
Gerakan Houthi di Yaman telah melawan koalisi pimpinan Saudi sejak tahun 2015 dalam konflik yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat 80 persen penduduk bergantung pada bantuan.
AS telah memberikan tekanan pada sekutunya, Arab Saudi, untuk mengakhiri perang dan menghubungkan sejumlah dukungan militer AS dengan kerajaan tersebut untuk mengakhiri keterlibatannya di Yaman. (Andy Repi)