Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari satu juta butir amunisi 7,62 mm yang disita dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah dipindahkan oleh AS ke Ukraina, demikian yang dilaporkan Komando Pusat AS (CENTCOM) pada 4 Oktober.
Peluru tersebut, yang paling umum digunakan untuk senapan konvensional dan senapan mesin, disita sebagai bagian dari klaim penyitaan sipil terhadap kiriman Iran yang ditujukan kepada pemberontak Houthi di Yaman.
Pengalihan tersebut melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216, yang bertujuan untuk mencegah aliran senjata dalam perang di Yaman.
Siaran pers CENTCOM mencatat bahwa AS berkomitmen untuk menghentikan pengiriman ilegal senjata Iran, dan memperingatkan bahwa “dukungan Iran terhadap kelompok bersenjata mengancam keamanan internasional dan regional.”
Sebagai salah satu sekutu terdekat Rusia yang tersisa, Iran telah menyediakan berbagai macam perangkat keras dan amunisi militer untuk membantu Moskow dalam perang melawan Ukraina.
Iran telah mengirimkan ribuan drone jenis Shahed, yang digunakan Rusia untuk menyerang kota-kota dan infrastruktur penting di Ukraina.
Baca Juga
Anggota militer Iran juga secara pribadi membantu pasukan Rusia di lapangan sebagai instruktur drone, dan beberapa di antaranya tewas dalam pertempuran.
Parlemen Ukraina telah menjatuhkan sanksi luas terhadap Iran karena keterlibatannya dalam perang Rusia.