Bisnis.com, JAKARTA - Pakar menilai hasil kesepakatan Asean untuk membentuk mekanisme Troika guna sebagai langkah lanjutan untuk menyelesaikan konflik di Myanmar.
Dosen Hubungan Internasional (HI) di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Hestutomo Restu Kuncoro menyatakan pembentukan Troika merupakan langkah positif Asean.
"Troika satu langkah positif, sebab Troika memastikan bahwa isu myanmar masih menjadi isu penting bahkan ketika nanti ada pergantian Chair," katanya kepada Bisnis, Selasa (26/9/2023).
Dia menyatakan bahwa kini hanya perlu menunggu tindakan lebih lanjut, namun jika dampaknya sama saja, tentu akan sulit.
"Secara langsung kita perlu menunggu. Tapi kalau kemudian apa yang dilakukan oleh setiap chair sama saja, mungkin akan susah," ujarnya.
Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa memang sejak awal posisi Asean sangat sulit untuk menyelesaikan konflik di Myanmar.
Baca Juga
"Permasalahannya kembali ke tadi, secara struktur, Asean memang sulit menyelesaikan masalah yang melibatkan anggota, ketika tidak ada consent dari anggota tersebut," tambahnya.
Hestutomo sebelumnya menjelaskan posisi Asean sendiri sebenarnya sulit, sebab di dalam Asean itu menganut prinsip non-interference.
"Di dalam Asean ada yang namanya prinsip non-interference, yang berarti negara anggota Asean tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri anggota lain," ucapnya.
Lebih lanjut, dengan adanya prinsip tersebut, dia menjelaskan sehingga tindakan-tindakan yang sifatnya terkait kondisi domestik suatu negara merupakan hal yang notaben tabu.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa Asean juga menjunjung tinggi prinsip konsensus, bahkan dalam pembuatan agenda.
"Ketika satu negara tidak mau membahas isu tertentu, maka negara lain tidak bisa memaksa. Ibaratnya misal Asean ingin membahas masalah kemanusiaan di Myanmar dalam forum Asean, dan Myanmar menolak, maka masalah itu tidak bisa dibahas," jelasnya.
Sementara itu, dia menekankan bahwa Asean hanya bisa efektif menyelesaikan konflik tersebut apabila Myanmar memang bersedia diajak berbicara, namun jika tidak mau tentu akan sulit.
Seperti diketahui, hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Asean di Jakarta menyepakati pembentukan Troika untuk menyelesaikan konflik di Myanmar.
Adapun Troika berasal dari bahasa Rusia, yang berarti tiga serangkai. Troika adalah bentuk kepemimpinan suatu organisasi yang dijabat oleh tiga pihak dengan peran yang sama.
Troika akan beranggotakan negara pemegang jabatan keketuaan Asean, negara keketuaan Asean sebelumnya, dan keketuaan Asean berikutnya.