Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang hadir secara langsung di Dewan Keamanan (DK) PBB untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia, berupaya menggalang dukungan bagi Kyiv untuk mempertahankan diri dalam pertemuan pada Rabu (20 /9/2023)
Melansir Reuters, Kamis (21/9/2023), meskipun pertemuan dewan tersebut menempatkan Zelensky di meja yang sama dengan diplomat Rusia, dia tidak bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Zelensky duduk selama satu jam pertama pertemuan dan keluar sebelum kedatangan diplomat tertinggi Rusia, yang hanya masuk ke ruangan tersebut untuk membuat pernyataan panjang lebar dan kemudian pergi.
“Ukraina menggunakan haknya untuk membela diri,” kata Zelensky kepada dewan beranggotakan 15 orang, sambil mengenakan pakaian hijau tentara khasnya.
Membantu Ukraina dengan senjata dalam latihan ini, dengan menjatuhkan sanksi dan memberikan tekanan komprehensif terhadap agresor, serta memberikan suara untuk resolusi yang relevan, berarti membantu mempertahankan Piagam PBB, tambahnya.
Ukraina dan negara-negara Barat telah berhasil mengisolasi Rusia secara diplomatis di PBB, Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara telah beberapa kali melakukan pemungutan suara untuk mengutuk invasi tersebut dan menuntut Moskow menarik pasukannya.
Baca Juga
Argumen mereka: Rusia telah melanggar Piagam PBB tahun 1945.
Namun Lavrov menuduh negara-negara Barat bersikap selektif dalam menggunakan Piagam PBB, dan menggunakannya berdasarkan kasus per kasus secara eksklusif berdasarkan kebutuhan geopolitik parokial mereka.
“Hal ini mengakibatkan terguncangnya stabilitas global serta memperburuk dan mengobarkan ketegangan baru – risiko konflik global semakin meningkat,” kata Lavrov.
Zelensky mencatat kebuntuan Dewan Keamanan PBB mengenai Ukraina, yang telah bertemu puluhan kali mengenai Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022, tetapi tidak dapat mengambil tindakan apa pun karena Rusia memiliki hak veto.
“Tidak mungkin menghentikan perang karena semua upaya diveto oleh agresor,” kata Zelensky.
Dia juga berbicara tentang isu penting bagi banyak anggota PBB, khususnya negara-negara berkembang di Selatan – yaitu reformasi badan dunia, khususnya perluasan Dewan Keamanan.
“Kita perlu bertindak sekarang. Aspirasi kita untuk perdamaian harus mendorong reformasi,” kata Zelensky.