Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Pertahanan AS pada 31 Agustus mengumumkan kontrak Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Tingkat Lanjut (AMRAAM) dari perusahaan Amerika Raytheon untuk Ukraina.
Raytheon Missiles and Defense, yang berbasis di Arizona, dianugerahi kontrak senilai 192 juta dolar AS untuk pembelian rudal AMRAAM dari berbagai sumber. Sebagian dari dana ini disisihkan untuk Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina.
Namun terkait dengan tanggal pasti dan jumlah rudal yang akan dibeli belum diungkapkan.
AMRAAM adalah rudal udara-ke-udara berpemandu, yang digunakan oleh jet tempur militer AS dan mitra internasional Washington.
Awal musim panas ini, Pentagon mengumumkan kontrak serupa untuk pembelian rudal AMRAAM senilai sekitar 1 miliar dolar AS.
Sementara itu, menurut sumber Departemen Pertahanan Amerika Serikat, 10 dari 31 tank Abrams yang dijanjikan akan tiba di Ukraina pada pertengahan September.
Baca Juga
Sepuluh tank M1 Abrams AS kini berada di Jerman, menjalani perbaikan akhir dan menunggu pengiriman ke Ukraina.
“AS berkomitmen untuk mempercepat pengiriman 31 tank ke Ukraina pada musim gugur,” kata Kolonel AS Martin O'Donnell kepada Politico.
Sementara itu, sekitar 200 tentara Ukraina telah menyelesaikan pelatihan pengoperasian tank di Jerman, kata O’Donnell.
Pentagon menyetujui pengiriman tank Abrams pada 7 Agustus.
Tank-tank tersebut, yang menawarkan mobilitas dan daya tembak lebih besar dibandingkan tank tempur Soviet, diharapkan dapat mendukung upaya pertahanan dan ofensif Ukraina.