Bisnis.com, JAKARTA — Pihak Istana Kepresidenan angkat bicara mengenai video viral dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan kekeliruan saat mengikuti upacara militer di Kenya.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menegaskan kesalahan yang dilakukan Jokowi saat pemeriksaan pasukan dalam rangkaian penyambutan kenegaraan di Republik Kenya lantaran adanya perbedaan budaya.
Oleh sebab itu, Bey menilai bahwa menjadi hal maklum apabila adanya perbedaan tata upacara antara Indonesia dengan Kenya.
"Dalam Tata Upacara Militer [TUM] dan aturan Keprotokolan Negara yang berlaku di Indonesia, penghormatan hanya dilakukan satu kali kepada bendera, yakni saat Presiden dan tamu negara sedang berada di posisi tengah barisan pasukan," katanya melalui pesan singkat, Rabu (23/8/2023).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa adanya perbedaan TUM dan aturan Keprotokolan Negara yang menjadi alasan kekeliruan itu terjadi.
Apalagi, pemerintah, kata Bey juga tidak mendapat informasi dan pemberitahuan soal TUM dan aturan Keprotokolan Negara di Kenya.
Untuk diketahui, Dalam video yang viral, Jokowi memang terlihat melakukan inspeksi kesiapan pasukan sambil ditemani dua ajudan dan satu komandan pasukan.
Momen yang tak disangka itu lun muncul, yakni usai melakukan inspeksi orang nomor satu di Indonesia itu langsung melangkah pergi tanpa memberikan penghormatan lebih dahulu kepada komandan pasukan.
Alhasil, Kepala Negara langsung dikejar oleh ajudan yang berada di sana untuk dihentikan dan dipanggil kembali oleh agar memberikan penghormatan sebelum pergi.