Bisnis.com, JAKARTA - Serhii Tiurin, wakil kepala pertama Administrasi Militer Oblast Khmelnytskyi, melaporkan pada awal 15 Agustus bahwa ledakan terdengar di wilayah tersebut.
Selain itu pertahanan udara aktif memberi peringatan dan mengimbau warga tetap berada di pengungsian terutama yang berada di wilayah barat Ukraina.
Ledakan juga dilaporkan terjadi di oblast Lviv dan Volyn. Walikota Lviv Andrii Sadovy meminta warga kota untuk tidak berdiri di dekat jendela.
Menurut Angkatan Udara, ada ancaman serangan rudal Rusia yang ditargetkan ke wilayah barat Ukraina. Peringatan serangan udara diaktifkan secara nasional.
Pada 14 Agustus, Rusia menyerang Ukraina dalam beberapa gelombang menggunakan drone kamikaze dan rudal jelajah buatan Iran, lapor Angkatan Udara Ukraina.
Menurut laporan itu, Rusia menggunakan 15 drone Shahed-136/131 dan delapan rudal Kalibr, yang semuanya ditembak jatuh.
Baca Juga
Drone diluncurkan dari Primorsko-Akhtarsk, sebuah kota di pantai Laut Azov di Krasnodar Krai Rusia, dan rudal terbang dari sebuah kapal yang ditempatkan di dekat Yalta di Krimea yang diduduki Rusia, tulis militer.
Sementara Pasukan Rusia melancarkan 22 serangan di tujuh komunitas di Oblast Sumy pada 14 Agustus, Administrasi Militer Oblast Sumy melaporkan melalui Telegram.
Serangan itu menyebabkan 156 ledakan sepanjang hari. Militer Rusia menghantam wilayah perbatasan dengan tembakan artileri, tembakan mortir, ranjau, dan peluncur granat. Pemerintah juga mencatat serangan pesawat tak berawak, rudal, dan roket yang diluncurkan dari helikopter.
Serangan tersebut melanda kota perbatasan Khotyn, Bilopillia, Shalyhyne, Seredyna-Buda, Krasnopillia, Esman, dan Velyka Pysarivka.
Menurut laporan awal pemerintah, tidak ada korban jiwa atau kerusakan infrastruktur sipil.
Menyusul pembebasan sebagian Oblast Sumy dari pendudukan Rusia pada April 2022, Rusia telah menjadikan komunitas di sepanjang perbatasan timur laut Ukraina sebagai sasaran penembakan setiap hari.
