Bisnis.com, JAKARTA – Seorang anak Perempuan di Argentina berusia 11 tahun meninggal pada Rabu (9/8/2023) setelah ranselnya dirampok dan dipukuli dalam perjalanan ke sekolah. Kematian ini memicu protes atas meningkatnya kejahatan dan mendorong politisi untuk menunda kampanye pemilu.
Melansir Channel News Asia, Kamis (10/8/2023), Argentina mengadakan pemilihan pendahuluan pada hari Minggu (6/8/2023), menjelang pemilihan presiden pada 22 Oktober 2024, dengan inflasi yang merajalela dan meningkatnya ketidakamanan yang menjadi perhatian pemilih.
Saksi yang berbicara kepada stasiun televisi lokal mengatakan Morena Dominguez sedang berjalan ke sekolah ketika pencuri di belakang sepeda motor - taktik umum di negara itu - memukulnya dan mengambil ranselnya.
Dominguez dibawa ke rumah sakit di mana dia kemudian meninggal.
Javier Maroni, Direktur Pusat Kesehatan Evita, tempat korban dirawat, mengatakan korban tiba dalam "kondisi kritis" dengan luka parah di kepala dan dokter berhasil memulihkan detak jantungnya, namun korban meninggal dalam perawatan intensif.
Rekaman kamera keamanan tentang perampokan diputar di seluruh stasiun televisi sepanjang hari.
Baca Juga
Insiden itu terjadi di Lanus, bagian Selatan Ibu Kota Buenos Aires, tempat warga yang marah berkumpul untuk melakukan protes kejadian itu.
"Apakah seorang anak harus mati agar ada keamanan?" uja ribu korban, Maria, kepada saluran berita A24.
Menteri Keamanan Regional Sergio Berni mengatakan kepada wartawan bahwa dua "penjahat motor", begitu mereka dikenal di Argentina, telah ditangkap.
Kandidat terkemuka untuk pemilihan pendahuluan partai politik negara itu menangguhkan rapat umum pemilihan terakhir mereka yang dijadwalkan Rabu (9/8/2023) dan Kamis (10/8/2023).
Presiden Alberto Fernandez tidak mencalonkan diri kembali, dan partai yang berkuasa mencalonkan Menteri Ekonomi Sergio Massa.
Hasil pemilihan kandidat oposisi sayap kanan kurang jelas, Wali Kota Buenos Aires Horacio Larreta dan mantan Menteri Keamanan Patricia Bullrich mencalonkan diri.
Argentina memiliki salah satu tingkat pembunuhan terendah di Amerika Latin, dengan 4,2 orang per 100.000 orang yang terbunuh pada tahun 2022.
Namun, kejahatan kecil meningkat seiring dengan kemiskinan karena pemerintah berjuang untuk menekan ketidakstabilan ekonomi dan inflasi tahun-ke-tahun, yang telah mencapai 115 persen.