Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir China: 33 Orang Tewas dan 18 Orang Hilang

Korban tewas akibat banjir di sekitar Beijing meningkat menjadi 33 orang, termasuk lima penyelamat dan 18 orang lainnya masih hilang.
Ilustrasi -- Foto dari udara yang diabadikan pada 19 Agustus 2020 ini menunjukkan pemandangan banjir sungai Yangtze yang melanda Distrik Yuzhong di Kota Chongqing, China barat daya. /Xinhua-Liu Chan
Ilustrasi -- Foto dari udara yang diabadikan pada 19 Agustus 2020 ini menunjukkan pemandangan banjir sungai Yangtze yang melanda Distrik Yuzhong di Kota Chongqing, China barat daya. /Xinhua-Liu Chan

Bisnis.com, JAKARTA – Korban tewas akibat banjir baru-baru ini di sekitar Ibu Kota China, Beijing, telah meningkat menjadi 33 orang, termasuk lima penyelamat dan 18 orang lainnya masih hilang, kata para pejabat.

Sebagian besar wilayah bagian Utara negara itu terancam oleh hujan lebat yang terus berlanjut.

Dilansir dari Aljazeera, rekor hujan deras telah melanda Ibu Kota China dalam beberapa pekan terakhir, merusak infrastruktur, dan membanjiri petak-petak pinggiran kota dan sekitarnya.

Pejabat mengatakan pada Rabu (9/8/2023) bahwa 33 orang tewas dan 18 lainnya hilang setelah cuaca buruk baru-baru ini di Beijing, terutama akibat banjir dan bangunan runtuh.

Hujan lebat selama berhari-hari melanda daerah-daerah di pinggiran barat pegunungan Beijing sangat keras yang menyebabkan 59.000 rumah runtuh, 150.000 rumah lainnya rusak, dan banjir lebih dari 15.000 hektare lahan pertanian, kata pemerintah kota pada Rabu (9/8/2023).

Banyak jalan rusak dan lebih dari 100 jembatan rusak, kata Xia Linmao, Wakil Wali Kota Beijing pada konferensi pers.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada mereka yang meninggal dalam menjalankan tugas dan para korban yang tidak beruntung," kata Linmao kepada wartawan, menurut stasiun penyiaran negara CCTV.

Bagian lain China juga mengalami banjir besar dengan banyak yang dilaporkan tewas akibat banjir di seluruh China Utara yang dilanda hujan lebat sejak akhir Juli yang mengganggu kehidupan jutaan orang.

Pejabat di Beijing mengatakan pekan lalu bahwa 147 kematian atau orang hilang bulan lalu disebabkan oleh bencana alam.

Dari jumlah tersebut, 142 disebabkan oleh banjir atau bencana geologi lainnya, kata Kementerian Manajemen Darurat China.

Di Provinsi Hebei yang bertetangga dengan Beijing, 15 orang dilaporkan tewas dan 22 orang hilang. Di Timur Laut Jilin, 14 orang tewas dan satu orang dilaporkan hilang pada Minggu (6/8/2023).

Lebih jauh ke Utara di Heilongjiang, media pemerintah melaporkan bahwa puluhan sungai telah mengalami kenaikan permukaan air di atas tanda peringatan dalam beberapa hari terakhir.

Banjir paling mematikan dan paling merusak di China dalam sejarah baru-baru ini terjadi pada tahun 1998 ketika 4.150 orang meninggal yang sebagian besar korbannya di sepanjang Sungai Yangtze.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper