Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa kesalahan aneh dan diskriminatif dalam kampanye kandidat calon presiden (capres) dari Partai Republik, Ron DeSantis, membuatnya mengganti manajer kampanyenya untuk mengkalibrasi ulang langkahnya ke Gedung Putih.
Dilansir dari Reuters, berikut beberapa kesalahan langkah yang dilakukan oleh gubernur Florida itu dalam kampanyenya.
Sebut Perang Ukraina-Rusia Sebagai Sengketa Teritorial
Pada Maret 2023, bahkan sebelum dia secara resmi meluncurkan kampanyenya, DeSantis menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai "sengketa teritorial" dan mengklaim bahwa perang bukanlah kepentingan "vital" bagi Amerika Serikat (AS).
Ketika komentar tersebut mencerminkan pemikiran sebagian dari basis Republik, “pukulan balik” dari beberapa kandidat saingan dan pemimpin Republik begitu kuat, sehingga DeSantis terpaksa menarik kembali komentar tersebut beberapa hari kemudian.
Itu merupakan tanda nyata pertama bahwa dia bukanlah kandidat yang yakin seperti yang diyakini banyak orang.
Kesalahan Meluncurkan Kampanye di Twitter
Pada Mei 2023, DeSantis memutuskan untuk secara resmi mengumumkan pencalonannya sebagai capres dalam forum daring di Twitter yang diselenggarakan oleh pemilik miliardernya Elon Musk.
Itu adalah salah satu peluncuran kampanye paling dahsyat dalam sejarah politik AS baru-baru ini.
Selama hampir 25 menit penuh kesalahan, umpan audio gagal berkali-kali yang membayangi pengumuman besar DeSantis dan merusak upayanya untuk mendapatkan dukungan dari Trump.
Analis politik mengatakan itu adalah kesalahan pemula untuk mengadakan acara besar yang tidak dapat dikendalikan oleh DeSantis.