Bisnis.com, JAKARTA - Peluang Rusia untuk menerapkan blokade Laut Hitam tingkat keberhasilannya sangat tipis, tulis Institute for the Study of War (ISW) dalam laporannya pada 26 Juli.
Laporan tersebut menggarisbawahi bahwa armada Rusia meningkatkan kehadiran militernya di Laut Hitam, yang bertujuan untuk memaksakan kondisi untuk mencegat dan menggeledah kapal sipil dan meningkatkan kontrol di wilayah tersebut.
Pusat Media Militer Ukraina menyatakan bahwa pasukan Rusia "mengintensifkan pelatihan tempur pasukan permukaan dan penerbangan angkatan laut."
Meskipun demikian, ISW berpendapat bahwa kemungkinan Armada Laut Hitam menerapkan blokade penuh terhadap Ukraina tetap rendah.
Menegakkan blokade semacam itu akan mengharuskan pasukan Rusia menembaki setiap kapal yang mencoba mencapai Ukraina, sebuah langkah yang berisiko menimbulkan konflik militer langsung dengan negara-negara NATO.
ISW percaya bahwa Kremlin akan menghindari kemungkinan ini, berusaha mencegah konfrontasi langsung.
Baca Juga
“Tindakan Rusia saat ini di Laut Hitam lebih mungkin menunjukkan bahwa Rusia menetapkan kondisi untuk mencari kapal sipil dan komersial sambil memposisikan blokade sebagai cara untuk mendapatkan pengaruh tambahan," tulis ISW.
Media yang dikendalikan negara Rusia melaporkan bahwa pasukan Rusia akan mempertimbangkan semua kapal yang melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Ukraina di perairan Laut Hitam sebagai calon pengangkut kargo militer. Kebijakan ini mulai berlaku pada 19 Juli, setelah penarikan Rusia dari Grain Initiative.