Bisnis.com, JAKARTA – Delegasi Rusia bergabung dengan delegasi China untuk memperingati perayaan Hari Kemenangan Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara.
Delegasi Rusia dipimpin oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu tiba di Korea Utara (Korut) menurut informasi dari kementerian itu pada Selasa (25/7/2023) malam untuk bergabung dengan China sebagai pengunjung publik pertama ke Korut sejak mulainya pandemi.
Kedua delegasi akan mengambil bagian dalam perayaan peringatan 70 tahun Hari Kemenangan pada Kamis (27/7/2023) di Pyongyang. Anggota Politbiro Partai Komunis China sendiri dipimpin oleh Li Hongzhong.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah diundang oleh Korea Utara dan akan menghadiri acara Hari Kemenangan itu.
"Kunjungan ini akan membantu memperkuat hubungan militer Rusia-Korea Utara dan akan menjadi tahapan penting dalam pengembangan kerja sama antara kedua negara," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah video pendek di Telegramnya yang menunjukkan Shoigu disambut oleh seorang pejabat militer Korea Utara di karpet merah landasan bandara.
Baca Juga
Spanduk merah dengan tulisan "Selamat datang, Kamerad Menteri Pertahanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu!" dalam bahasa Korea dan Rusia berdiri di belakang barisan tentara yang memberi hormat.
Korea Utara menutup perbatasannya pada awal 2020 untuk semua perdagangan dan pertukaran diplomatik. Bahkan dengan mitra ekonomi dan politik utamanya, China dan Rusia.
Acara ulang tahun diperkirakan akan mencakup parade militer besar-besaran di Pyongyang.
Ekspor China ke Korea Utara pada Juni delapan kali lebih tinggi dari tahun sebelumnya ketika Korea Utara melaporkan puluhan ribu kasus Covid-19 per hari dan telah menutup perbatasannya.
Amerika Serikat menuduh Korea Utara memberikan bantuan militer ke Rusia untuk perang di Ukraina. Namun, klaim ini dibantah oleh Pyongyang dan Moskow.
Rusia dan Korea Utara telah lama menikmati hubungan persahabatan satu sama lain bahkan ketika Moskow mencoba membantu menengahi kesepakatan program senjata nuklir Pyongyang.