Bisnis.com, JAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan aktivitas Gunung Merapi dalam keadaan Siaga atau masuk dalam Level 3.
Lewat akun Twitter resmi mereka (@BPPTKG) penetapan status Siaga Gunung Merapi ini berdasarkan pantauan pada 21 Juli 2023 dari pukul 00.00 - 24.00 WIB.
“Berikut disampaikan laporan infografis aktivitas Gunung Merapi periode 21 Juli 2023 pukul 00.00 - 24.00 WIB. Tingkat aktivitas Gunung Merapi SIAGA (Level 3),” menkutip dari akun Twitter BPPTKG, Sabtu (22/7/2023).
BPPTKG melaporkan pada periode waktu tersebut Gunung Merapi mengalami 120 kali gempa guguran, 22 gempa hybrid, satu kali gempa vulkanik dangkal, dan 4 gempa tektonik jauh.
Selain itu, BPPTKG juga mencatat 29 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 2 KM ke arah barat daya. Terdengar juga 8 kali suara guguran dengan intensitas sedang dari pos Babadan.
Adapun secara visual terlihat asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 10-75 meter.
Baca Juga
“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km,” kutip BPPTKG.
Selanjutnya, pada sektor tenggara, lokasi yang berpotensi bahaya yaitu Sungai Waro sejauh 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BPPTKG mengimbau agar masyarakat yang berada di daerah tesebut agar tidak melakukan kegiatan apapun. Selain itu, masyarakat pun diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.