Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS) pada Rabu (19/7/2023) Xie Feng mengatakan bahwa China tidak menginginkan perang perdagangan atau teknologi, namun akan merespons jika AS memberlakukan lebih banyak pembatasan pada sektor chip-nya.
Xie mengatakan bahwa China tidak menghindari persaingan, namun cara yang ditetapkan oleh AS tidak adil. Dia menyoroti larangan AS pada impor peralatan China untuk membuat chip yang canggih. Dia kemudian merujuk bahwa AS sedang mempertimbangkan mekanisme tinjauan investasi keluar, dan larangan lebih lanjut atas ekspor chip AI ke China.
"Pemerintah China tidak bisa hanya duduk diam. Ada pepatah China bahwa kami tidak akan ... melakukan provokasi, tetapi kami tidak akan gentar dari provokasi," jelasnya, seperti dilansir Reuters, Kamis (20/7/20230).
Duta Desar China tersebut juga menuturkan bahwa tanggapan dari China bukan untuk saling balas. China juga tidak ingin melakukan perang dagang dan perang teknologi.
Sebagaimana diketahui, AS telah menyelesaikan perintah eksekutif yang akan membatasi investasi tertentu di sektor-sektor termasuk semikonduktor canggih, komputasi kuantum, dan kecerdasan buatan.
Seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan bahwa tujuannya adalah menyelesaikan tinjauan atas perintah tersebut menjelang hari buruh
Baca Juga
Sementara, Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam kunjungan ke Beijing pada pekan lalu, mengatakan bahwa setiap pembatasan investasi akan sangat ditargetkan, diarahkan dengan jelas, dan secara sempit di beberapa sektor di mana AS memiliki masalah keamanan nasional tertentu.
Yellen mengatakan perintah itu akan diberlakukan secara transparan, melalui proses pembuatan aturan yang akan memungkinkan masukan dari publik.