Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak ingin investasi nasional didominasi investasi asing.
AHY menilai terlalu dominannya arus investasi asing sangat berpotensi merugikan masyarakat dan negara. Menurutnya hal itu akan diperparah apabila tidak disertai perjanjian dalam kontrak yang kuat.
"Saat ini, pelibatan investor asing di usaha energi dan sumber daya mineral, bidang pembangunan infrastruktur, kesehatan, perkebunan, dan lain-lain, dinilai terlalu longgar, sehingga dirasakan kurang adil bagi rakyat. Kita harus menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri," AHY saat menyampaikan pidato politik Agenda Perubahan & Perbaikan yang disiarkan diempat stasiun TV nasional, Jumat (14/7/2023).
AHY menjelaskan satu faktor penting pendorong pertumbuhan ekonomi nasional merupakan investasi. Untuk itu, dia menyatakan pihaknya akan meningkat investasi apabila dipercayakan memimpin Indonesia.
Menurut AHY, dengan meningkatkan investasi, nantinya akan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, serta penerimaan pajak yang lebih besar.
Namun, dia berpendapat banyak yang harus diperbaiki untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia. Salah satunya, perlunya perbaikan kepastian di bidang hukum dan birokrasi.
Baca Juga
"Kami tahu, pemerintah telah bekerja keras untuk meningkatkan investasi nasional. Tapi, Demokrat mengingatkan untuk menjaga keseimbangan antara penggunaan modal dalam negeri dan asing," ungkap AHY.
Lebih lanjut, AHY merasa pentingnya pemikiran yang rasional dalam penentuan prioritas dan pengelolaan anggaran negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, AHY akan fokus ke kebijakan ekonomi yang membuat daya beli masyarakat bertambah.
"Lebih baik kita fokus pada peningkatan penghasilan dan daya beli rakyat, agar ekonomi terus bergerak dan tetap tumbuh. Kalau ekonomi tumbuh, penerimaan negara juga akan meningkat. Pengangguran dan kemiskinan akan berkurang," ucap AHY.