Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agung Laksono Klarifikasi Isu Munaslub Golkar: Ada Penumpang Liar!

Agung Laksono menyatakan tidak pernah merekomendasikan pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan Airlangga Hartarto.
Agung Laksono./
Agung Laksono./

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyatakan tidak pernah merekomendasikan pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Pada Minggu (9/7/2023), Dewan Pakar Partai Golkar memang melaksanakan rapat rutin. Mereka pun mengeluarkan tiga rekomendasi.

Agung menjelaskan, tiga rekomendasi itu bagian dari upaya untuk memperkuat soliditas kader-kader Partai Golkar dalam menghadapi pileg, pilkada, serta pemenangan Airlangga sebagai calon presiden pada Pilpres 2024

“Rekomendasi Dewan Pakar untuk menguatkan semangat kader-kader Partai Golkar di seluruh Indonesa dalam menghadapi Pemilu 2024. Tidak ada rekomendasi Munaslub. Saya selaku Ketua Dewan Pakar Partai Golkar menolak tegas adanya Munaslub,” kata Agung dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (14/7/2023).

Oleh sebab itu, lanjutnya, yang menawarkan opsi munaslub merupakan pihak yang ingin mengganggu kekompakan Partai Golkar jelang Pemilu 2024.

“Ini ada penumpang liar yang tujuannya mengganggu soliditas Partai Golkar dengan menghembuskan isu munaslub dengan mengaitkan rekomendasi dari Dewan Pakar, padahal Dewan Pakar tidak ada sama sekali merekomendasikan Munaslub. Saya minta isu munaslub ini untuk dihentikan,” tegasnya.

Agung pun menyatakan, yang penting kini mesin partai bergerak ke bawah menyapa rakyat sambil memberikan waktu ke Airlangga menentukan mitra koalisi termasuk pasangan cawapresnya pada Pilpres 2024. 

“Lebih cepat lebih baik, kita serahkan urusan ini kepada Pak Airlangga Hartarto,” tutup mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.

Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam merasa kepemimpinan Airlangga selama jadi ketua umum partai sangat buruk. Oleh sebab itu, tak menutup kemungkinan diadakannya munaslub sama seperti akhir 2017 ketika Setya Novanto tersandung kasus korupsi.

“Munaslub bukan barang haram, suatu yang halal untuk dilaksanakan. Lagipula, Airlangga itu hasil Munaslub, kok [Airlangga bisa] bilang enggak ada Munalub itu bagaimana,” katanya di agenda Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2023)

Ridwan pun menyebut bahwa nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) memiliki potensi untuk menjadi sosok calon Ketum Golkar yang pantas menggantikan Airlangga nantinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper