Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan dua hal penting bidang kerja sama Asean-Rusia. Pertama, kerja sama di bidang ketahanan pangan. Kedua, memastikan zona bebas senjata nuklir di Asean.
Retno menyatakan untuk KTT Asean yang akan datang, Asean akan mengusulkan deklarasi tentang penguatan ketahanan pangan dan gizi dalam menghadapi krisis pada September 2023.
"Lima tahun yang lalu, kita sepakat untuk membentuk kemitraan strategis Asean-Rusia. Hari ini kita menghadapi dunia yang sangat berbeda. Paradigma kolaborasi diperlukan untuk menyelamatkan dunia," ujarnya.
Sementara itu, Menlu Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa akan ada sebuah proyek yang disiapkan demi mencapai keamanan nasional.
"Anda tahu pada kesempatan ini disiapkan rancangan yang sesuai dengan keamanan nasional," katanya dalam PMC Asean-Rusia, di Hotel Shangri-La Jakarta, pada Kamis (13/7/2023).
Lavrov mengatakan bahwa Rusia bergabung menjadi mitra Asean dengan harapan akan memberikan kontribusi lebih banyak kepada warga negara.
Baca Juga
"Masalah-masalah inovasi ilmiah dalam ekonomi pembangunan harus tetap menjadi fondasi keamanan dan pembangunan berkelanjutan," tambahnya.
Sementara itu, Retno menyatakan bahwa sebagai sahabat Rusia dan Ukraina, Indonesia akan bekerja tanpa lelah untuk menyerukan resolusi damai atas konflik di Ukraina.
"Kemitraan kita harus menerjemahkan paradigma ini menjadi kenyataan," ujarnya.
Seperti diketahui, Post Ministerial Conference (PMC) 2023 dengan Rusia dihadiri oleh 10 negara anggota Asean dan Rusia, yang digelar di Hotel Shangri-La Jakarta, pada Kamis (13/7/2023).