Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais mengatakan permintaan global untuk semua energi diperkirakan akan naik 23 persen hingga 2045.
Mengutip Reuters, Selasa (11/7/2023) para eksekutif dan pejabat minyak dari OPEC berulang kali menyatakan alasan untuk melanjutkan investasi dalam minyak. Jika tidak, menurutnya maka harga akan melonjak lebih tinggi.
Al Ghais juga menyerukan untuk membatasi atau menghentikan pendanaan proyek minyak baru yang tak realistis. Namun, dirinya juga mengakui bahwa perlunya teknologi untuk mengatasi emisi bahan bakar fosil yang terus berlanjut.
"Permintaan energi primer global diperkirakan akan meningkat signifikan sebesar 23 persen pada periode hingga 2045, yang berarti kita akan membutuhkan semua bentuk energi," jelasnya.
Al Ghais kemudian menuturkan bahwa perlunya solusi inovatif seperti penangkapan dan penyimpanan karbon, proyek hidrogen selain ekonomi karbon sirkular, yang telah mendapat dukungan positif dari G20.
Selain itu, industri minyak global membutuhkan investasi sebesar US$12,1 triliun atau setara dengan Rp183 kuadriliun selama periode yang sama.
Al Ghais menambahkan bahwa industri tersebut belum mencapai tingkat investasi tersebut saat ini. Menurut sumber yang dekat dengan OPEC mengatakan kemungkinan akan mempertahankan pandangan optimis pada pertumbuhan permintaan minyak pada 2024.
Kemudian, sumber tersebut juga mengatakan bahwa ada prediksi perlambatan dari tahun ini, namun masih meningkat di atas rata-rata.
OPEC kemudian memproyeksi bahwa 2024 kemungkinan akan lebih rendah dari pertumbuhan yang diperkirakan pada 2023 yakni sebesar 2,35 juta barel per hari atau 2,4 persen.