Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Kemerdekaan AS, Biden Kecam Makin Banyak Kasus Penembakan

Biden menekankan pentingnya kontrol kepemilikan senjata api yang lebih ketat dan mengecam banyaknya kasus penembakan, pada peringatan Hari Kemerdekaan AS.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Marine One di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada Minggu, 28 Mei 2023. Fotografer: Yuri Gripas/Abaca/Bloomberg
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Marine One di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada Minggu, 28 Mei 2023. Fotografer: Yuri Gripas/Abaca/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali menekankan pentingnya kontrol kepemilikan senjata api yang lebih ketat dan mengecam semakin banyaknya kasus penembakan, pada peringatan Hari Kemerdekaan AS, Selasa (4/7/2023).

Sebagai informasi, lima orang tewas dan empat lainnya luka-luka dalam penembakan di Philadelphia pada Senin (3/7/2023) malam. Penembakan lain terjadi pada Selasa (4/7/2023) di Fort Worth, Texas, yang merenggut nyawa tiga orang dan melukai delapan lainnya.

Tak hanya itu, beberapa kasus penembakan lainnya juga terjadi pada peringatan Hari Kemerdaan AS. Contohnya, lima terluka di Lansing, Michigan dan empat terluka di Charlotte, Carolina Utara. Lalu, penembakan lain di Akron, Ohio, yang menyebabkan empat orang terluka.

"Selama beberapa hari terakhir, bangsa kita sekali lagi mengalami gelombang penembakan yang tragis dan tidak masuk akal," kata Biden dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNA, Rabu (5/7/2023).

Oleh sebab itu, bertepatan pada peringatan Hari Kemerdekaan, dia mengajak seluruh masyarakat AS berdoa agar mereka bebas dari kekerasan senjata.

Pada parade Kemerdekaan AS tahun lalu, di Highland Park, Illinois, tepat di luar Chicago, seorang pria bersenjata menewaskan tujuh orang dan melukai puluhan lainnya.

"Dalam beberapa saat, hari kebanggaan patriotik ini menjadi tempat penderitaan dan tragedi," kata Biden merujuk pada peringatan penembakan di Highland Park, Illinois itu.

Di Philadelphia, polisi mengatakan mereka telah menangkap pelakunya, meskipun motifnya masih belum diketahui.

"Kami sama sekali tidak tahu mengapa ini terjadi," kata Komisaris Polisi Philadelphia Danielle Outlaw.

Tersangka, seorang pria berusia 40 tahun, mengenakan pelindung tubuh dan topeng ski, dan menembakkan peluru dari senapan serbu gaya militer secara acak di lingkungan kota Kingsessing, kata Ernest Ransom, seorang inspektur staf polisi Philadelphia.

"[Pelaku] menembak tanpa tujuan ke kendaraan yang diparkir dan orang-orang di jalan," katanya.

Sementara itu, di Fort Worth, tidak ada penangkapan yang dilaporkan hingga Selasa sore.

Setidaknya ada 346 penembakan massal di Amerika Serikat tahun ini, menurut arsip Gun Violence Archive (GVA). GVA mendefinisikan penembakan massal sebagai insiden terkait senjata di mana setidaknya empat orang atau lebih terluka atau terbunuh, selain penembak.

Lebih dari 44.000 orang terbunuh oleh senjata api tahun lalu, dengan sekitar 24.000 di antaranya karena bunuh diri.

"Masih banyak yang harus dilakukan... untuk mengatasi epidemi kekerasan senjata yang menghancurkan komunitas kita," kata Biden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper