Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Karyawan Pusat Rekrutmen Wajib Militer Ukraina Didakwa Memalsukan Dokumen

Karyawan pusat rekrutmen wajib militer Ukraina didakwa memalsukan dokumen.
rnValerii Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, berbicara pada pemakaman komandan militer Ukraina Dmytro Kotsiubaylo, juga dikenal sebagai Da Vinci, di Katedral St. Michael di Kyiv, Ukraina, pada Jumat, Maret 10, 2023. Puluhan ribu orang telah tewas dalam upaya Rusia untuk merebut kendali atas tetangganya - dan sampai saat ini sekutu sejarah - pertempuran telah membuat lebih dari sepertiga dari 41 juta orang Ukraina mengungsi. Fotografer: Andrew Kravchenko/Bloombergrn
rnValerii Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, berbicara pada pemakaman komandan militer Ukraina Dmytro Kotsiubaylo, juga dikenal sebagai Da Vinci, di Katedral St. Michael di Kyiv, Ukraina, pada Jumat, Maret 10, 2023. Puluhan ribu orang telah tewas dalam upaya Rusia untuk merebut kendali atas tetangganya - dan sampai saat ini sekutu sejarah - pertempuran telah membuat lebih dari sepertiga dari 41 juta orang Ukraina mengungsi. Fotografer: Andrew Kravchenko/Bloombergrn

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga karyawan di pusat rekrutmen dan dukungan sosial distrik Kramatorsk Ukraina akan diadili karena memalsukan dokumen untuk warga wajib militer agar mereka dapat meninggalkan Ukraina dengan mengklaim bahwa mereka tidak layak untuk dinas militer, kata Biro Investigasi Negara (SBI) Ukraina pada Juli 4.

Menurut penyelidikan yang diluncurkan oleh SBI, kepala pusat dan dua karyawan mengeluarkan tanda pengenal sementara palsu untuk wajib militer dan sertifikat dari komisi medis militer, yang menyatakan bahwa orang tersebut tidak layak untuk dinas militer.

Kepala salah satu pusat perekrutan teritorial regional mencari warga wajib militer yang ingin meninggalkan Ukraina, mengenakan harga $2.000-$3.000 untuk dokumen palsu tersebut.

Lima orang ditangkap menggunakan dokumen palsu yang disediakan oleh pusat rekrutmen ini di wilayah Chernivtsi dan Zakarpattia.

"Kepala salah satu pusat perekrutan teritorial regional didakwa dengan pembentukan kelompok terorganisir dan organisasi pengangkutan orang ilegal melintasi perbatasan negara, dan dengan organisasi pemalsuan resmi," tulis SBI dalam penyelidikannya.

Dua karyawan lainnya didakwa membantu pengangkutan ilegal orang-orang melintasi perbatasan.

Tiga orang yang bertanggung jawab atas skema tersebut dapat menghadapi hukuman sembilan tahun penjara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper