Bisnis.com, JAKARTA - Tiga karyawan di pusat rekrutmen dan dukungan sosial distrik Kramatorsk Ukraina akan diadili karena memalsukan dokumen untuk warga wajib militer agar mereka dapat meninggalkan Ukraina dengan mengklaim bahwa mereka tidak layak untuk dinas militer, kata Biro Investigasi Negara (SBI) Ukraina pada Juli 4.
Menurut penyelidikan yang diluncurkan oleh SBI, kepala pusat dan dua karyawan mengeluarkan tanda pengenal sementara palsu untuk wajib militer dan sertifikat dari komisi medis militer, yang menyatakan bahwa orang tersebut tidak layak untuk dinas militer.
Kepala salah satu pusat perekrutan teritorial regional mencari warga wajib militer yang ingin meninggalkan Ukraina, mengenakan harga $2.000-$3.000 untuk dokumen palsu tersebut.
Lima orang ditangkap menggunakan dokumen palsu yang disediakan oleh pusat rekrutmen ini di wilayah Chernivtsi dan Zakarpattia.
"Kepala salah satu pusat perekrutan teritorial regional didakwa dengan pembentukan kelompok terorganisir dan organisasi pengangkutan orang ilegal melintasi perbatasan negara, dan dengan organisasi pemalsuan resmi," tulis SBI dalam penyelidikannya.
Dua karyawan lainnya didakwa membantu pengangkutan ilegal orang-orang melintasi perbatasan.
Baca Juga
Tiga orang yang bertanggung jawab atas skema tersebut dapat menghadapi hukuman sembilan tahun penjara.