Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank of America dan Citigroup Kritisi Hasil Stress Test The Fed

Bank of America dan Citigroup, dua bank terbesar Wall Street mengkritisi hasil stress test The Fed karena perbedaan proyeksi.
Gedung Citigroup. Bank of America dan Citigroup, dua bank terbesar Wall Street mengkritisi hasil stress test The Fed karena perbedaan proyeksi. /Chris J Ratcliffe - Bloomberg
Gedung Citigroup. Bank of America dan Citigroup, dua bank terbesar Wall Street mengkritisi hasil stress test The Fed karena perbedaan proyeksi. /Chris J Ratcliffe - Bloomberg

Bisnis.comJAKARTA - Dua pemberi pinjaman terbesar Wall Street, Bank of America (BofA) dan Citigroup mengkritisi bank sentral AS atau The Fed karena perbedaan proyeksi antara keduanya.

Mengutip Bloomberg, Selasa (4/7/2023) hasil dari ujian tahunan dan proyeksi tersebut sangat diperhatikan karena menjadi faktor kunci dalam menentukan seberapa besar bank dapat mengembalikan keuntungan kepada investor melalui pembayaran. 

Berdasarkan dari hasil yang dirilis minggu lalu, menunjukan 23 perusahaan terbesar AS dapat bertahan dalam kondisi resesi global yang parah dan pasar real estat yang tak stabil. 

Walaupun secara umum dapat menjadi tanda positif bagi industri tersebut, ujian tersebut kemudian menjadi titik perdebatan, dan beberapa berpendapat bahwa ujian tersebut perlu lebih ketat lagi. 

Michael Batt, wakil ketua bidang pengawasan, mengatakan bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan perubahan yang akan menilai lebih banyak jenis tekanan keuangan. 

Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari dari tinjauan menyeluruh terhadap persyaratan modal pemberi pinjaman. Perubahan tersebut juga dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul akibat kegagalan bank baru-baru ini. 

Perbedaan Proyeksi The Fed

Sebagai contoh, The Fed memproyeksikan banwa BofA akan mencatatkan penghasilan komprehensif lainnya sebesar US$22,3 miliar dalam periode sembilan kuartal, di bawah kondisi yang merugikan secara hipotesis. 

Namun, BofA sendiri memproyeksikan sebesar US$12,5 miliar untuk metrik tersebut selama periode yang dimulai pada kuartal I/2023.

Kemudian, The Fed sendiri juga memperkirakan BofA akan mencatatkan kerugian sebelum pajak sebesar US$23 miliar selama rentang waktu tersebut, sementara BofA memproyeksikan kerugian kumulatif sekitar US$25 miliar sebelum pajak. 

Kemudian untuk Citigroup, hasil dari uji stress internal memprediksi pendapatan non-bunga sebesar US$64,4 miliar dalam periode sembilan kuartal tersebut. Adapun, The Fed memproyeksi sebesar US$43,9 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper