Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerusuhan di Prancis, KBRI Paris: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban

Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban kerusuhan di Prancis.
Menyusul kerusuhan dan penjarahan yang terjadi pada Jumat (30/6/2023) malam dan Sabtu (1/7/2023) di pusat Kota Marseilles, khususnya di rue Saint-Ferreol, banyak tempat bisnis dibarikade untuk mencegah penjarahan./Reuters
Menyusul kerusuhan dan penjarahan yang terjadi pada Jumat (30/6/2023) malam dan Sabtu (1/7/2023) di pusat Kota Marseilles, khususnya di rue Saint-Ferreol, banyak tempat bisnis dibarikade untuk mencegah penjarahan./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis Mohamad Oemar memberikan informasi terkait kondisi warga negara Indonesia (WNI ) pasca-kerusuhan di Prancis. 

Dia menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada WNI yang menjadi korban dari kerusuhan hebat di Prancis dalam beberapa hari terakhir. 

"Alhamdulillah sejauh ini melalui monitor komunikasi dengan warga kita, tidak ada warga negara Indonesia yang di Paris pada diaspora yang menjadi korban dari kerusuhan yang selama ini terjadi," katanya, saat memberikan pernyataan melalui Instagram resmi Kedubes RI di Paris, pada 1 Juli 2023.

Adapun kerusuhan hebat yang terjadi di Prancis dalam beberapa hari terakhir berawal dari penembakan yang dilakukan polisi terhadap seorang pemuda yang mengemudikan mobil berusia 17 tahun. 

"Awal di kota-kota di sekitar Paris Nanterre termasuk menjadi awal mula insiden ditembaknya seorang anak 17 tahun," lanjutnya. 

Oemar mengimbau kepada seluruh WNI untuk segera menghubungi KBRI Paris yang terdampak dari kerusuhan hebat tersebut. 

"Saya selalu ingatkan untuk berhati-hati semua, dan juga segera menghubungi hotline KBRI jika ada yang terdampak," ujarnya. 

Selain itu, kegiatan pelayanan di KBRI Paris dan kegiatan perekonomian lainnya di Prancis tetap berjalan seperti biasa. 

Meski begitu, pihak KBRI Paris mengimbau seluruh WNI di Prancis untuk tetap waspada, tetap memantau informasi melalui saluran resmi Pemerintah Prancis serta menghindari lokasi kerusuhan.

Seperti diketahui, seorang remaja keturunan Aljazair berusia 17 tahun ditembak mati Polisi saat menolak penahanan, di Nanterre, pada 27 Juni 2023.

Remaja tersebut diduga melanggar aturan lalu lintas dan dianggap telah membahayakan pengguna jalan lainnya. Kejadian ini telah menimbulkan kericuhan hebat dan aksi protes terhadap kekerasan polisi di berbagai kota di Prancis. 

Adapun kerusuhan ini tidak hanya di wilayah padat penduduk di pinggir kota, tetapi juga meluas hingga ke penjarahan di tengah kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper