Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan dugaan kasus korupsi yang tengah didalami di Kementerian Pertanian tidak hanya praktik pungutan kepada pejabat eselon I, II, dan III.
Plt. Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur menjelaskan bahwa salah satu klaster dugaan korupsi yang tengah diselidiki KPK yakni terkait dengan penempatan pegawai dalam jabatan.
Dia menyebut modus yang tengah diselidiki yakni berupa permintaan uang kepada pejabat eselon I,II, dan III pada kementerian tersebut.
Asep menyampaikan bahwa penyelidikan dugaan korupsi itu bakal dilakukan secara komprehensif terhadap keseluruhan tiga klaster kasus.
"Karena tidak hanya permintaan sejumlah uang kepada eselon 1,2,3, tetapi ada perkara-perkara lain. Biar semuanya komprehensif, itu bisa dilakukan pada tahap penyelidikan, maupun penyidikan," kata Asep kepada wartawan yang dikutip pada Jumat (30/6/2023).
Namun, dia mengatakan KPK tidak mau terburu-buru menangani kasus dugaan korupsi di Kementan.
Baca Juga
Asep mengatakan pihaknya tengah mendalami satu klaster dugaan korupsi yang sudah diungkapkan ke publik yakni mengenai praktik penempatan pegawai dalam jabatan.
KPK menyatakan bakal mengungkap perkara secara utuh apabila dua klaster lainnya selesai diselidiki, dan kasus secara keseluruhan dinaikkan tahapannya ke penyidikan.
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK itu lalu menyampaikan dalam waktu dekat akan melanjutkan proses penyelidikan. Dia menyebut apabila alat bukti sudah cukup, maka perkara dugaan korupsi itu bakal dilanjutkan ke tahap penyidikan.
"Expose [gelar perkara] sudah. Expose perkembangan waktu itu. Saya sudah pernah bilang ada tiga klaster, itu klaster pertama di-expose, baru klaster kedua. Jadi jangan sampai nanti ini juga tidak komprehensif, penanganannya harus komprehensif," kata Asep.
Sebelumnya, Asep menyebut bahwa terdapat tiga klaster kasus dugaan korupsi yang tengah diselidiki oleh lembaga antirasuah di Kementan.
Dalam proses tersebut, penyelidik KPK telah meminta keterangan sejumlah pegawai hingga pejabat Kementan. Salah satunya termasuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Senin (19/6/2023).