Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY Pasang Foto Moeldoko di Museumnya, Ini Alasannya

Jansen Sitindaon mengungkapkap bahwa ternyata foto Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko terpajang di Museum dan Galeri Seni SBY ANI.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengungkapkap bahwa ternyata foto Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko terpajang di Museum dan Galeri Seni SBY ANI, Pacitan, Jawa Timur./Twitter @jansen_jsp
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengungkapkap bahwa ternyata foto Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko terpajang di Museum dan Galeri Seni SBY ANI, Pacitan, Jawa Timur./Twitter @jansen_jsp

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengungkapkap bahwa ternyata foto Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko terpajang di Museum dan Galeri Seni SBY ANI, Pacitan, Jawa Timur.

Sebagai informasi, saat ini Moeldoko 'berselisih' dengan Partai Demokrat. Alasannya, Moeldoko mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) No. Perkara 487 K/TUN/2022.

Putusan kasasi MA itu menegaskan kepengurusan Partai Demokrat yang sah merupakan pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bukan KSP Moeldoko.

Oleh sebab itu, Jansen mengaku emosi ketika melihat foto Moeldoko terpajang di museum milik mantan presiden sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ternyata, lanjutnya, koleganya yang lain juga merasakan yang sama. Oleh sebab itu, mereka menghadap ke SBY.

"Sorenya ketika jumpa Pak SBY dengan berapi-api kami ngomong, “Pak, mohon izin kenapa foto yang ada wajah Moeldoko itu tidak diturunkan saja, diganti dengan yang lain biar wajahnya tidak ada di Museum ini, penghianat dia itu Pak'," cuit Jansen lewat akun Twitternya, @jansen_jsp, Kamis (22/6/2023).

Dia tak menduga jawaban yang diberikan SBY. Ternyata, SBY masih menghargai Moeldoko yang pernah jadi bawahannya.

"Beliau kemudian menjawab kami dengan tenang, lebih kurang, 'Sudah enggak apa-apa, kan memang dia bagian dari pemerintahan saya. Saya yang mengangkatnya jadi KASAD dan Panglima [TNI]. Ini kan museum terkait sejarah perjalanan pemerintahan itu, kan tidak mungkin wajah dia sama sekali tidak ada di museum ini. Sejarah itu ya tetap sejarah tidak boleh kita hapuskan apapun kondisinya'," jelasnya.

Jansen mengatakan, SBY meyakini perbuatan Moeldoko terhadap Demokrat akan terbalaskan dengan sendirinya. Dia juga mengingatkan kadernya agar terus mengingat sejarah.

"Akhirnya kami semua diam, dan sampai sekarang di Museum Pak SBY di Pacitan, lebih kurang saya melihat ada dua foto Moeldoko terpasang di posisi yang sangat terhormat," ungkapnya.

Dia pun secara terbuka mengundang Moeldoko agar berkunjung ke Museum dan Galeri Seni SBY ANI untuk melihat melihat fotonya saat berada di puncak tertinggi di TNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper