Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini, Minggu (18/6/2023) anak Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri, Puan Maharani, bertemu dengan anak Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimutri Yudhoyono (AHY), di Hutan Kota Plataran, Komplek Gelora Bung Karno. Ada pesan dari kedua orang tuanya sebelum melakukan pertemuan.
Dalam konferensi pers bersama dengan AHY, Puan menjawab pertanyaan media mengenai pesan dari Megawati sebelum melakukan pertemuan. Puan mengaku menghadap Megawati terlebih dulu sebelum ketemu AHY.
"Pesannya Ibu Mega, ketemu hari ini ya, senyum. Enggak boleh ketemunya berdua tegang-tegang, harus banyak senyum. Tadi akrab kekeluargaan kan tidak ada tegang-tegang," ujarnya sembari tersenyum.
Sepanjang pertemuan, Puan memang terlihat banyak tersenyum. Baik saat sesi foto sebelum melakukan pertemuan selama lebih dari satu jam. Pun ketika keduanya melakukan konferensi pers, Puan lebih banyak tersenyum.
Sementara itu, AHY menimpali bahwa sehari sebelumnya melakukan pertemuan dengan Puan, dirinya bertemu dengan SBY di Taman Makam Pahlawan sembari melakukan jiarah ke makam almarhum Ani Yudhoyono sekaligus ke makam Taufik Kiemas, suami Megawati.
"Kemarin ketemu sama-sama jiarah ke Taman Makan Pahlawan, kebetulan pusara Ibu Ani dekat pak Taufik, beliau [SBY] bersahabat semasa hidupnya. Yang jelas semangatnya, pak SBY menitipkan semoga pertemuan ini membawa kebaikan dan keberkahan, jangan hanya pada pembahasan politik praktis, tetapi jauh dari itu, karena kita ingin sama-sama peran yang baik pada negeri kita," terangnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, SBY dan Megawati memiliki hubungan tidak harmonis dalam dua dekade terakhir. Hubungan kedua pendiri partai politik ini memanas saat Pilpres 2004. SBY mengajukan diri menjadi capres pada kontestasi yang digelar hampir 20 tahun silam.
Namun, Megawati merasa kecewa karena SBY maju menjadi capres tidak sepengetahuannya. Saat itu, SBY sebagai Menkopolhukam, anak buah Megawati saat menjabat presiden periode 2001-2004. Hubungan tidak harmonis itu masih berjalan hingga saat ini.
Dalam kesempatan itu, AHY menyampaikan bahwa pertemuannya dengan Puan Maharani merupakan bentuk rekonsiliasi politik. Namun, dia tidak ingin membahas masa lalu kedua partai.
Dia berharap pertemuannya dengan Puan bisa menjadi oase jelang kontestasi politik. Apalagi, keduanya memiliki perbedaan posisi politik di mana Demokrat merupakan oposisi pemerintahan saat ini, sedangkan PDIP mendukung pemerintah.
"Walaupun sekali lagi belum selalu pasti pada posisi dan sikap yang sama, tapi Insya Allah untuk bangsa dan negara, politik rekonsiliasi seperti ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia," kata AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat.
AHY juga mengatakan bahwa dirinya banyak kesamaan dengan Puan. Keduanya merupakan keluarga mantan presiden, dan sama-sama sudah pernah mengecap sebagai bagian dari partai pemerintah serta oposisi.
"Bagaimanapun PDIP dan Partai Demokrat ini merupakan dua partai yang punya pengalaman sebagai the ruling party, tapi juga sebagai partai oposisi," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan bahwa satu jam pertemuannya dengan AHY tidak hanya membicarakan politik praktis. Pertemuan itu juga membahas langkah ke depan setelah kontestasi politik 2024.
Kedua elite partai itu pun, terang Puan, menyatakan bahwa pertemuan hari ini tidak akan menjadi pertemuan terakhir.
"Kami bersepakat bahwa ini tidak boleh berhenti sampai di sini, bicara politik itu bukan berarti stop sampai di sini seolah-olah selesai, tetapi karena memang politik itu penuh dengan dinamika, sangat dinamis, tentu untuk bisa mencapai titik temu di tengah saja perlu waktu untuk bicara-bicara terus," ujar Ketua DPR itu.
AHY menimpali bahwa kedua pihak ingin Pemilu 2024 berjalan damai. "Tidak ada perpecahan atau polarisasi. PDIP dan Demokrat sama-sama nasional, merah putih, nasionalis, pancasilais sehingga tidak ingin ada perpecahan."
_1687008348.jpg?w=184&h=104)
