Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Janji Tidak Gunakan Senjata AS untuk Serang Rusia

John Kirby mengatakan Ukraina telah berjanji tidak akan menggunakan senjata AS untuk menyerang Rusia.
Ukraina Berjanji Tidak Gunakan Senjata AS untuk Serang Rusia. Prajurit Ukraina di Wilayah Zaporizhzhia, Ukraina tenggara. /Bloomberg /Getty Images
Ukraina Berjanji Tidak Gunakan Senjata AS untuk Serang Rusia. Prajurit Ukraina di Wilayah Zaporizhzhia, Ukraina tenggara. /Bloomberg /Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan bahwa Ukraina telah berjanji tak akan menggunakan senjata AS untuk menyerang Rusia. Namun, Ukraina tetap akan menerima senjata yang dikirim oleh AS. 

“Mereka telah memberi kami jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan peralatan kami untuk menyerang di dalam Rusia. Tapi begitu itu milik mereka, itu milik mereka,” kata Kirby, seperti dilansir dari TASS, pada Kamis (1/6/2023). 

Kirby menekankan bahwa AS tidak ingin melihat perang di Ukraina terus meningkat, termasuk soal penggunaan senjata yang ada. 

"Jadi kami tidak ingin melihat perang ini meningkat. Namun menggarisbawahi begitu Ukraina menerima senjata yang dikirim oleh AS, mereka harus memutuskan apa yang akan mereka lakukan dengan senjata itu," lanjutnya. 

Lebih lanjut, dia mengatakan AS tidak mendorong serangan Ukraina di wilayah Rusia, karena tidak menginginkan eskalasi konflik. 

Dia mengatakan bahwa posisi AS tidak berubah sejak awal konflik. Washington menegaskan baik secara pribadi maupun publik bahwa AS tidak mendukung serangan Ukraina di wilayah Rusia.

"Apa yang kami katakan adalah kami tidak ingin mendorong atau mengaktifkan serangan di dalam Rusia, karena kami tidak ingin melihat eskalasi perang," kata pejabat itu.

Menurut Kirby, perang melawan aliansi Barat akan membawa lebih banyak penderitaan di seluruh benua Eropa. Sementara itu, drone Ukraina telah menyerang Moskow dan wilayah di sekitar Moskow pada Selasa (30/5/2023) pagi. 

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, total 8 pesawat terlibat dalam serangan itu, 5 di antaranya jatuh, sementara 3 telah dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik. 

Adapun 2 orang mencari bantuan medis di Moskow, tetapi tidak memerlukan rawat inap. Sejumlah bangunan mengalami kerusakan ringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper