Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut Luncurkan Satelit, Korsel dan Jepang Bunyikan Sirine Peringatan

Satelit tersebut disebut akan digunakan untuk pemantauan aktivitas militer.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membawa putrinya Kim Ju-ae pada uji coba rudal balistik antarbenua ICBM./Istimewa
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membawa putrinya Kim Ju-ae pada uji coba rudal balistik antarbenua ICBM./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Korea Utara meluncurkan satelit ruang angkasa pada Rabu (31/5/2023). Peluncuran ini memicu peringatan darurat dan peringatan evakuasi singkat di beberapa bagian Korea Selatan dan Jepang.

Sebelumnya, Korea Utara telah mengatakan bahwa mereka akan meluncurkan satelit pengintai militer pertamanya antara tanggal 31 Mei dan 11 Juni untuk meningkatkan pemantauan aktivitas AS.

Seperti dilansir Reuters, menurut data yang diberikan kepada otoritas internasional, Korea Utara mengatakan bahwa peluncuran tersebut akan membawa roket ke arah selatan. Berbagai tahapan dan puing-puing peluncuran diperkirakan akan jatuh di atas Laut Kuning dan masuk ke Samudra Pasifik.

Sirene serangan udara meraung-raung di ibukota Korea Selatan, Seoul, sekitar pukul 6.32 pagi waktu setempat ketika kota tersebut mengeluarkan peringatan yang meminta warga untuk bersiap-siap melakukan evakuasi.

Namun, peringatan selanjutnya mengatakan bahwa peringatan kota tersebut telah dikirim secara tidak sengaja.

Sementara itu, pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan darurat melalui sistem penyiaran J-Alert untuk penduduk prefektur selatan Okinawa pada Rabu pagi. Pemerintah memperingatkan penduduk untuk berlindung di dalam ruangan jika mereka berada di luar.

Korut mengatakan bahwa rudal tersebut tidak akan terbang ke wilayah Jepang, peringatan tersebut segera dicabut setelahnya.

Pada hari Selasa, wakil ketua Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea Utara Ri Pyong Chol mengatakan bahwa latihan militer gabungan yang sedang berlangsung oleh AS dan Korea Selatan mengharuskan Korut untuk memiliki alat pemantauan.

“Kami perlu memiliki sarana yang mampu mengumpulkan informasi tentang tindakan militer musuh secara real time," ungkap Ri.

Sebelum peluncuran hari Rabu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa setiap peluncuran Korut yang menggunakan teknologi rudal balistik akan melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Kendaraan peluncur ruang angkasa (SLV) menggabungkan teknologi yang identik dengan, dan dapat dipertukarkan dengan, teknologi yang digunakan dalam rudal balistik, termasuk rudal balistik antarbenua," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper