Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menganggap perlu untuk mengadakan pertemuan puncak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang situasi perang di Ukraina.
Dia mengatakan bahwa selama masa kepresidenannya yang berjalan 5 bulan, belum ada yang mengundangnya untuk menghadiri pertemuan PBB membahas perang di Ukraina.
"Penting untuk membahas perang di Ukraina di PBB. Selama 5 bulan kepresidenan saya, tidak ada yang mengundang saya untuk menghadiri pertemuan PBB untuk membahas perang ini," katanya, seperti dilansir dari TASS, pada Senin (22/5/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa nantinya dapat menjadwalkan ulang pertemuan Majelis Umum untuk membahas terkait perang di Ukraina.
"Kami dapat menjadwal ulang pertemuan Majelis Umum, yang biasanya berlangsung pada bulan September, hingga Juni atau Juli untuk membahas perang," lanjut Lula da Silva, dalam konferensi pers, pada Senin (22/5/2023).
Menurutnya, seseorang harus mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk berbicara di pertemuan tersebut, yang harus diikuti dengan diskusi yang sesuai.
Baca Juga
Lula da Silva menekankan bahwa tidak tepat membahas situasi di Ukraina baik dalam format Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 maupun G20. Sebaliknya, menurut Lula masalah tersebut harus dibahas di Dewan Keamanan PBB.
Sebelumnya, pemimpin Brasil itu mengatakan bahwa Rusia adalah penjamin perdamaian jangka panjang di seluruh dunia.
Dia sebelumnya mengusulkan untuk membentuk format internasional baru untuk menciptakan peluang dialog antara Moskow dan Kyiv.
Selain itu, dia menyatakan kesiapannya untuk bertindak sebagai mediator dalam negosiasi langsung antara Presiden Rusia dan Ukraina.