Bisnis.com, SEMARANG - Partai Buruh menargetkan 6-7 kursi di DPRD Provinsi Jawa Tengah dalam Pemilu Legislatif pada 2024.
Hal itu disampaikan Executive Committee Partai Buruh Aulia Hakim Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (20/5/2023).
Dia menyebut, target 6-7 kursi cukup berat direalisasikan. Namun, partai berlogo warna oranye itu optimistis merebut suara basis massa buruh di Jawa Tengah.
"Kemarin kami mapping hampir dua bulan. Kami tidak muluk-muluk, kami realistis," kata Aulia.
Beberapa daerah dengan geliat manufaktur yang kuat, seperti Kabupaten Kendal, Kabupaten Jepara, Kabupaten CIlacap, Kabupaten Grobogan, serta Kota Semarang menjadi kantong suara potensial.
Kota Semarang untuk Partai Buruh Jawa Tengah, menjadi medan perebutan suara yang penting. Kota Semarang menjadi episentrum politik Jawa Tengah yang secara tidak langsung bakal berimbas pada perolehan suara di tingkat nasional.
Baca Juga
Sebagai informasi, Partai Buruh Provinsi Jawa Tengah sempat mengantongi 1.800 nama bakal calon legislatif (bacaleg) tingkat kabupaten, kota, provinsi, dan pusat. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 700-an yang resmi diusung Partai Buruh mengikuti kontestasi Pemilu Legislatif pada 2024.
Meski mengusung identitas buruh, namun Partai Buruh Provinsi Jawa Tengah tetap mengangkat nama-nama calon legislatif di luar kelompok buruh itu sendiri.
"[Ada sekitar] 10 persen dari purnawirawan, nelayan, petani, dan tokoh masyarakat," kata Aulia.
Sebelumnya, pada 14 Mei 2023, Partai Buruh menyerahkan 580 nama untuk bersaing di 84 daerah pemilihan (dapil) untuk memperebutkan kursi di DPR RI. Pada Pemilu 2024, Partai Buruh menargetkan 23-30 kursi DPR RI.
Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, sempat mengungkap sejumlah program apabila berhasil memenangkan Pemilu 2024.
Salah satunya adalah insentif bagi rakyat miskin.
"Kita kasih jaminan makan. Haram hukumnya orang kelaparan di negeri yang kaya. Setiap orang miskin, buruh kontrak, buruh di-PHK, tukang ojol kasih uang. Haram hukumnya orang miskin kelaparan, kita kasih Rp500.000 sampai Rp1 juta sampai seumur hidup," ucapnya di Istora Senayan, Jakarta.