Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak pernah memaksakan kehendak soal penentuan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres).
Dasco mengatakan dalam pertemuan antara enam ketua umum parpol pendukung pemerintah dengan Jokowi pada pekan lalu, pembahasan tak pernah mengarah kepemaksaan melainkan hanya saling berkabar perkembangan politik terbaru.
"Dalam pertemuan itu juga hanya membahas hal-hal yang update tentang politik. Enggak ada juga pengarahan dari presiden untuk kemudian, ya yang katanya di sana diminta membentuk koalisi atau apa, itu enggak ada," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta Pusat, Selasa (9/5/2023).
Dia menegaskan, Jokowi tak pernah memerintahkan Gerindra atah Prabowo untuk mengambil langkah politik tertentu. Menurutnya, presiden menghormati otonomi setiap parpol.
Jokowi, lanjutnya, juga tak pernah melarang Prabowo maju sebagai capres. Orang nomor satu di Indonesia itu juga membebaskan menteri pertahanannya itu menentukan cawapres pilihannya sendiri.
"Ini [Prabowo] eggak ada dilarang maju [oleh Jokowi]. Cawapresnya juga terserah mau pilih siapa," jelas Wakil Ketua DPR itu.
Baca Juga
Lebih lanjut, Gerindra kini sudah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dasco mengatakan kedua partai sedang membicarakan soal cawapres untuk Prabowo, tanpa ada campur tangan Jokowi.
"Kita juga sekarang ini sudah ada kesepakatan dengan PKB. Ya kita dengan PKB juga lagi membicarakan soal cawapres tanpa intervensi dari pemerintah atau dari presiden," jelasnya.