Bisnis.com, JAKARTA - Aktivis '98 yang tergabung dalam Persatuan Nasional (Pena) 98 menolak Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) dalam ajang Pilpres 2024.
Anggota presidium Pena 98 Erwin Usman menjelaskan, alasan pihaknya menolak Prabowo karena diduga terlibat pelanggaran HAM. Terlebih hal tersebut tercantum dalam bukti kasus penculikan aktivis mahasiswa pada 1997-1998.
"Ada nama Prabowo Subianto yang juga dilihat pada fakta dan temuan misalnya dewan kehormatan perwira diputuskan bahwa yang bersangkutan terlibat dalam kasus penculikan mahasiswa dan kita tahu di antara mereka ada dua orang yang belum ditemukan," jelas Erwin di Kantor Pena 98, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).
Lebih lanjut, anggota Presidium Pena 98 lainnya, Oktaviansyah NS mengatakan pihaknya juga menolak praktik politisasi identitas. Oleh sebab itu, mereka juga menolak capres yang identik dengan politik identitas seperti Anies.
"Kami juga menolak pelaku politik indentitas. Kami tenggarai sangat dekat dengan isu tersebut adalah Anies Baswedan, karena itu kami juga menolak Anies Baswedan," ujar Oktaviansyah pada kesempatan yang sama.
Sedangkan siapa capres yang akan didukung Pena 98 dalam Pilpres 2024, Oktaviansyah mengatakan mereka akan dukung Ganjar Pranowo. Menurutnya, Ganjar tak pernah melakukan pelanggaran HAM dan politisasi identitas.
Baca Juga
"Kalau sikap politik Pena 98 mungkin kalau boleh saya berikan info sekarang jelas kami mendukung Bapak Ganjar Pranowo," ungkapnya.
Sebagai informasi, beberapa pengurus dan anggota Pena 98 memang dekat dengan PDI Perjuangan (PDIP), seperti Adian Napitupulu yang merupakan kader PDIP sekaligus Sekretaris Jenderal Pena 98. PDIP sendiri sudah mendeklarasikan Ganjar sebagai capres usungan pada Pilpres 2024.