Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto tidak masuk dalam daftar calon presiden (Capres) yang bakal didukung Partai Buruh dalam Pilpres 2024.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres di 2024. Bahkan, nama Menteri Pertahanan itu bahkan tak masuk dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) yang digelar Partai Buruh.
"Untuk Pak Prabowo, memang kami sudah memutuskan tidak mengundang dan tidak terpilih dalam rakernas Partai Buruh," kata Said dalam konferensi pers di Istora Senayan, Jakarta, Senin (1/5/2023).
Said yang juga merupakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu mengungkapkan, ada dugaan Prabowo setuju dengan Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law sehingga Partai Buruh memutuskan tidak mendukung Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2024.
Namun, Partai Buruh masih akan mengonfirmasi dan mengklarifikasi hal tersebut kepada Prabowo.
Sebagaimana diketahui, Partai Buruh mendukung capres yang pro buruh kelas pekerja, serta menolak Omnibus Law UU Ciptaker. Sehingga, kata Said, Partai Buruh tidak akan berkoalisi dengan parpol yang pro terhadap Undang-Undang Cipta Kerja.
Baca Juga
"Tolong diingat, bahkan kami menyebut haram hukumnya Partai Buruh berkoalisi dengan parpol-parpol yang pro cipta kerja," pungkasnya.
Untuk diketahui, Partai Buruh dalam kegiatan May Day Fiesta di Istora Senayan, Senin (1/5/2023) mengungkapkan 4 nama Capres pilihan yang bakal didukung pada Pilpres 2024. Penentuan nama-nama kandidat capres yang bakal didukung ini berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas).
"Partai Buruh pilih siapa? Partai Buruh memilih orang yg akan diputuskan tiga tahap. Pertama adalah Rakernas. Ada empat nama, Pak Ganjar Pranowo, Said Iqbal, Anies Baswedan dan Najwa Shihab," ujar Said.
Keempat nama yang berasal dari Rakornas itu nantinya akan kembali didiskusikan dalam dua tahap lanjutan.
Adapun, tahap kedua yakni konvensi yang rencananya akan digelar pada Juni-Juli mendatang. Pada tahap ini, Partai Buruh akan melibatkan panel buruh dari 10 kampus ternama berbagai disiplin ilmu, dan kuisioner yang melibatkan 100.000 hingga 1 juta buruh melalui WA.
Selanjutnya di tahap ketiga, rapat presidium yang akan digelar pada Juli-Agustus 2023. Rapat tersebut merupakan rapat penentuan siapa capres yang akan didukung oleh Partai Buruh. Keputusan akhir ini nantinya diputuskan bersama-sama dengan 11 organisasi pendiri Partai Buruh.
Said menegaskan, capres yang akan dipilih oleh partainya adalah capres yang berkoalisi secara personalnya.
"Apa maksudnya? Partai Buruh tidak akan masuk ke tim sukses resmi dan di daftar di KPU terhadap tim capres tersebut. Partai Buruh akan membentuk sendiri, tim pemenangan capres yang didukung oleh Partai Buruh," ungkapnya.