Bisnis.com, JAKARTA - Rusia menembakkan rudal ke kota-kota di seluruh Ukraina pada Jumat (28/4/2023) ketika orang-orang tidur. Sedikitnya 25 warga sipil tewas akibar serangan udara skala besar pertama dalam hampir dua bulan.
Melansir Reuters, Sabtu (29/4/2023), Kyiv mengatakan hampir siap untuk melancarkan serangan besar untuk merebut kembali tanah yang diduduki Rusia.
Berikut rangkuman perang Rusia vs Ukraina:
Pertempuran
1. Sebuah tangki bahan bakar di kota pelabuhan Krimea Sevastopol terbakar akibat serangan pesawat tak berawak, kata gubernur yang dilantik Moskow pada hari Sabtu (29/4/2023).
2. Ukraina mengatakan sedikitnya 23 warga sipil tewas di pusat kota Uman dan dua di tenggara kota Dnipro dalam serangan pada hari Jumat (28/4/2023). Korban termasuk beberapa anak.
Ekonomi
Komisi Eropa mengatakan pada hari Jumat (28/4/2023), bahwa pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan untuk mengizinkan transit biji-bijian Ukraina dilanjutkan melalui lima negara Uni Eropa yang memberlakukan pembatasan.
Diplomasi
1. Amerika Serikat (AS) "sangat kecewa" dengan penolakan Rusia terhadap permintaan kedutaan AS untuk mengunjungi reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich yang ditahan di penjara, kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel kepada wartawan pada hari Jumat (28/4/2023).
Baca Juga
2. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani sebuah dekrit yang memberi orang-orang di beberapa bagian Ukraina di bawah kendali Moskow jalan menuju kewarganegaraan Rusia.
Dia juga meningkatkan hukuman maksimum untuk pengkhianatan di Rusia menjadi penjara seumur hidup
3. Putin mengatakan pada hari Jumat (28/4/2023) bahwa Rusia harus bertindak cepat untuk melawan "agresi ekonomi" Barat dan akan memperluas hubungan dengan negara-negara di Eurasia, Afrika, dan Amerika Latin.
4. Kolonel Jenderal Rusia Mikhail Mizintsev, yang diberi sanksi oleh Barat dan dijuluki "Penjagal Mariupol" oleh Uni Eropa (UE) dicopot sebagai wakil menteri pertahanan, kata laporan.
5. Sebuah komite Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Jumat (28/4/2023), bahwa pihaknya sangat prihatin dengan pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan Rusia dan perusahaan militer swasta di Ukraina, termasuk penghilangan paksa, penyiksaan, pemerkosaan, dan eksekusi di luar hukum.