Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geger Sekte Sesat di Kenya, 58 Jenazah Pengikutnya Berhasil Ditemukan

Jenazah tersebut diduga sebagai pengikut sekte sesat yang percaya bahwa mereka akan masuk surga dengan kelaparan.
Petugas kepolisian Kenya tiba di tempat kejadian di mana para ahli forensik dan detektif pembunuhan menggali mayat yang diduga anggota sekte Good News International Church, yang percaya bahwa mereka akan masuk surga jika mereka kelaparan hingga mati, di hutan Shakahola, Kilifi, Kenya, 22 April 2023./Reuters
Petugas kepolisian Kenya tiba di tempat kejadian di mana para ahli forensik dan detektif pembunuhan menggali mayat yang diduga anggota sekte Good News International Church, yang percaya bahwa mereka akan masuk surga jika mereka kelaparan hingga mati, di hutan Shakahola, Kilifi, Kenya, 22 April 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Polisi Kenya telah berhasil menemukan  58 jenazah dari kuburan massal Kenya Timur yang diduga sebagai pengikut sekte sesat yang percaya bahwa mereka akan masuk surga jika mereka kelaparan hingga mati.

Jumlah korban tewas, yang terus meningkat saat penggalian dilakukan, masih berpotensi bertambah. Pihak Palang Merah Kenya mengatakan terdapat 112 orang yang telah dilaporkan hilang ke meja pelacakan dan konseling yang telah didirikan di rumah sakit setempat.

Pemimpin sekte tersebut, Paul Mackenzie, ditangkap pada tanggal 14 April menyusul sebuah informasi yang menunjukkan adanya kuburan dangkal yang berisi lebih dari 31 jenazah pengikutnya.

"Jumlah korban tewas sekarang mencapai 73 orang," kata Charles Kamau, kepala detektif di Malindi, Kilifi County, seperti dilansir Reuters, Senin (24/4/2023).

Dia mengatakan tiga orang lagi telah ditangkap. Saluran televisi swasta NTV melaporkan bahwa salah satu dari mereka yang ditangkap karena dicurigai sebagai orang dekat pemimpin sekte tersebut.

Diketahui Jemaat Gereja Kabar Baik Internasional telah tinggal di beberapa pemukiman terpencil di area seluas 800 hektar di dalam hutan Shakahola.

Inspektur Jenderal Polisi Kenya Japhet Koome mengatakan bahwa terdapat 50 orang tewas yang ditemukan di kuburan massal dan 8 orang yang ditemukan dalam keadaan hidup dengan kondisi kurus kering yang kemudian meninggal.

Koome menambahkan terdapat 29 orang yang telah diselamatkan dan pihak kepolisian masih mencari yang lainnya.

"Penyelidik forensik, detektif pembunuhan, petugas polisi lainnya serta beberapa ahli patologi pemerintah di sini bersama kami melakukan penyelidikan dan melakukan penggalian," kata Koome dalam sambutannya yang disiarkan di televisi Kenya.

Adapun Mackenzie yang didakwa pada 15 April di Pengadilan Hukum Malindi. Hakim memberikan waktu kepada pihak kepolisian selama 14 hari untuk melakukan penyelidikan sementara Mackenzie ditahan.

Presiden Kenya William Ruto menyebutkan bahwa ajaran Mackenzie bertentangan dengan agama manapun.

"Mackenzie berpura-pura sebagai pendeta padahal sebenarnya dia adalah penjahat yang mengerikan," kata Ruto.

Ruto mengatakan bahwa dia telah memberi instruksi pada lembaga yang berwenang untuk menyelidiki akar dari permasalahan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper