Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontroversi Dubes China Lu Shuye: Cuci Otak hingga Pertanyakan Kedaulatan Ukraina

Duta Besar China untuk Prancis Lu Shaye menuai kontroversi setelah mempertanyakan kedaulatan negara-negara bekas Soviet seperti Ukraina.
Duta Besar China untuk Prancis Lu Shaye/Reuters
Duta Besar China untuk Prancis Lu Shaye/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Duta Besar China untuk Prancis Lu Shaye menuai kontroversi setelah mempertanyakan kedaulatan negara-negara bekas Soviet seperti Ukraina.

Mengutip dari Reuters, Senin (24/4/2023), China sendiri menjauhkan diri dari pernyataan utusan itu dengan menegaskan kembali rasa hormatnya terhadap status negara-negara itu. Pasalnya, ini bukan pertama kalinya Lu Shaye (58), seorang praktisi terkemuka diplomasi 'prajurit serigala' China yang abrasif, menuai kontroversi sejak menjabat di Paris pada 2019.

Berikut beberapa momen paling kontroversialnya:

1. Pertanyakan Kedaulatan Ukraina

Komentar Lu dikecam di seluruh wilayah dan menimbulkan pertanyaan atas seruan China sebelumnya untuk menghormati kedaulatan nasional guna menemukan solusi damai untuk perang di Ukraina yang dimulai oleh sekutu dekatnya Rusia.

“Negara-negara bekas Uni Soviet tidak memiliki status sebenarnya dalam hukum internasional karena tidak ada kesepakatan internasional untuk mewujudkan status kedaulatan mereka," ujar Lu dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di televisi Prancis, Jumat (21/4/2023).

Transkrip ucapan Lu yang diposting di akun WeChat resmi Kedutaan China kemudian dihapus. Kedutaan tidak membalas permintaan komentar.

Ditanya tentang komentar Lu pada Senin (24/4/2023), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan Beijing menghormati kedaulatan semua bekas Republik Uni Soviet, yang dibubarkan pada 1991.

2. Protes Pembatasan Covid-19 di China

Kontroversi lainnya terjadi pada Desember 2022, di mana Lu mengatakan kepada sekelompok jurnalis pada sebuah resepsi di Paris, bahwa protes bersejarah terhadap kontrol ketat Covid-19 China "dimanfaatkan" oleh pasukan asing yang tidak disebutkan namanya, dan tanpa memberikan bukti.

Protes yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam dekade kekuasaan Presiden Xi Jinping, menyebar ke banyak kota November lalu. Mereka membantu mempercepat berakhirnya tiga tahun pembatasan, kata sumber sebelumnya kepada Reuters.

3. Komentar soal Taiwan

Beberapa bulan sebelumnya, pada Agustus 2022, Lu telah mempertimbangkan momok abadi China: Pulau Taiwan yang diatur secara demokratis, yang diklaim Beijing sebagai miliknya.

Lu berkata bahwa orang Taiwan telah “dicuci otak” oleh gagasan tentang kemerdekaan, dan bahwa mereka dapat menjadi patriot setelah "dididik ulang".

Pernyataannya sejalan dengan deskripsi China tentang pusat pendidikannya untuk etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya di wilayah barat Xinjiang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kamp-kamp ini merupakan "penahanan sewenang-wenang dan diskriminatif" dan dapat merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. China dengan keras membantahnya.

4. Sindir Prancis

Pada April 2020, beberapa bulan setelah Covid-19 pertama kali merebak di pusat Kota Wuhan, China, dan mulai menyebar ke seluruh dunia, Kementerian Luar Negeri Prancis memanggil Lu atas artikel yang diposting di situs web kedutaan China.

Unggahan tersebut, yang dianggap berasal dari seorang diplomat China dengan anonim, menyindir bahwa penghuni panti jompo di Prancis dibiarkan mati kelaparan dan penyakit saat Covid-19 menyebar di Eropa.

Beijing berulang kali mengkritik negara-negara Barat karena salah mengelola pandemi Covid-19 dengan tidak berbuat cukup untuk mencegah penyebaran virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper