Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menetapkan beberapa orang sebagai tersangka kasus suap proyek perkeretaapian. Para tersangka tersebut sebelumnya ditangkap lewat operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun angkat bicara soal aksi suap, yang setelah ditelisik, ternyata terkait proyek pembangunan jalur kereta api ganda Solo Balapan-Kadipiro-Kalioso dan proyek pembangunan jalur kereta api di Makassar Sulawesi Selatan.
“Ya, tidak mungkin semua proyek yang ribuan banyaknya itu tidak ada masalah. Pasti satu dua ada masalah. Oleh karena itu, kenapa Pemerintah terus kita kontrol di lapangan, orang dikontrol di lapangan aja masih ada masalah, apalagi tidak,” ujarnya usai meninjau harga komoditas di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Kepala Negara mengatakan bahwa blusukan-nya di lapangan, termasuk meninjau proyek-proyek yang sedang berjalan, adalah bentuk kontrol pemerintah agar semuanya berjalan sesuai target dan tak ada pelanggaran apapun di sana.
“Kita ini hampir setiap hari loh ke lapangan, mengecek ke lapangan, mengecek ini dan itu. Bahkan, itu pun masih ada masalah. Apalagi kalau tidak dicek,” pungkas Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan 10 orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api. Korupsi ini terjadi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tahun Anggaran 2018-2022.
Baca Juga
Adapun penetapan tersangka terhadap 10 orang ini berawal dari OTT yang KPK lakukan di Semarang, Jakarta, Depok, dan Surabaya.