Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan Majelis Nasional Agung parlemen Turki telah memberikan lampu hijau untuk aksesi Finlandia masuk dalam keanggotaan NATO.
Pada sesi pleno parlemen Turki menyetujui RUU untuk meratifikasi tawaran Finlandia masuk ke NATO. Surat kabar pemerintah resmi Gazete melaporkan pada Sabtu (1/4/2023).
Semua 276 anggota parlemen yang hadir di aula parlemen Turki memberikan suara setuju kepada keanggotaan Finlandia di NATO.
Oleh karena itu, Finlandia telah memperoleh dasar hukum untuk dapat bergabung dengan aliansi tersebut, seperti dilansir dari TASS, Minggu (2/4/2023).
Sebelumnya, Finlandia dan Swedia melamar keanggotaan NATO, tetapi tawaran masuk kedua negara itu terhalang oleh Ankara, pada Mei 2022.
Turki menuntut agar negara-negara Nordik menetapkan organisasi Kurdi sebagai teroris dan mengekstradisi mereka.
Baca Juga
Turki menuduhnya melakukan kegiatan teroris atau membantu dan bersekongkol dalam upaya kudeta pada tahun 2016.
Turki dengan tegas menolak keanggotaan Swedia pasca kasus pembakaran Al-Qur'an di dekat kedutaan besar Turki di Stockholm.
Adapun untuk menyelesaikan ketidaksepakatan ini menjelang KTT NATO pada tahun 2022, ketiga negara menandatangani memorandum bersama.
Dokumen tersebut berisi peta jalan langkah-langkah praktis yang harus diambil oleh kedua negara Nordik, Finlandia dan Swedia, jika ingin bergabung dengan aliansi militer itu.