Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa kunjungannya ke Rusia ialah masuk akal dalam skema besar, karena kedua negara adalah mitra strategis.
Dia mengatakan hal itu dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin di Moskow pada Selasa (21/3/2023).
"Kami telah memilih Rusia untuk kunjungan luar negeri pertama pemimpin China. Ini sesuai dengan gambaran yang lebih besar, karena kami adalah kekuatan tetangga terbesar dan mitra strategis serba bisa," katanya, seperti dilansir dari TASS, Selasa (21/3/2023).
Xi Jinping mencatat bahwa hubungan antara Beijing dan Moskow telah bertahan dari berbagai liku-liku dan menjadi lebih kuat selama bertahun-tahun.
“Oleh karena itu, Rusia tidak diragukan lagi menjadi pilihan pertama saya untuk kunjungan kenegaraan setelah terpilih,” lanjut pemimpin China itu.
Diketahui pada sesi pertama Kongres Rakyat Nasional (NPC, parlemen) ke-14, Xi terpilih kembali sebagai Presiden China untuk masa jabatan 5 tahun ketiga, yang belum pernah terjadi sebelumnya, pada 10 Maret 2023 lalu.
Baca Juga
Rusia adalah negara pertama yang dikunjungi Xi sejak terpilih kembali menjadi Presiden China. Pada kunjungan tersebut, Xi tiba di Rusia dengan kunjungan kenegaraan selama 3 hari atas undangan Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Senin (20/3/2023).
KTT di Rusia akan menjadi pertemuan ke-40 antara kedua pemimpin tersebut. Pada pertemuan itu, kedua presiden bertukar pendapat yang mendalam tentang Ukraina.
Kunjungan Xi itu telah meningkatkan harapan semua negara bahwa akan adanya terobosan dalam mengakhiri perang di Ukraina.