Bisnis.com, SOLO - Rusia diprediksi akan bangkrut dan kehabisan uang pada tahun 2024 setelah mendapat lebih dari 11 ribu sanksi dari AS dan Barat.
Bukan main-main, prediksi tersebut disampaikan langsung oleh Oleg Deripaska, salah satu orang terkaya di Rusia dalam konferensi ekonomi di Siberia minggu lalu.
"Sepertinya Rusia tidak akan punya uang tahun depan, dan kami membutuhkan investor asing," katanya.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu. Dalam sebuah pidato, orang no.1 Rusia tersebut mengatakan bahwa ekonomi terbukti tangguh dalam menghadapi sanksi yang diberikan Barat.
Seperti diketahui, AS dan Barat telah banyak menjatuhkan sanksi kepada Rusia setelah Kremlin memutuskan untuk menginvasi Ukraina.
Tak main-main, negara-negara Barat mengumumkan lebih dari 11.300 sanksi terhadap negeri berjuluk Beruang Madu tersebut.
Baca Juga
Tujuan sanksi yang diberikan ini satu, agar ekonomi Rusia lekas hancur sehingga Barat dengan mudah bisa melumpuhkan negara komunis pimpinan Vladimir Putin itu.
Meski demikian, tampaknya Rusia tak akan begitu mudah runtuh. Ada banyak faktor yang membuat Rusia tetap akan berdiri sebagai negara besar meski dihantam 11 ribu lebih sanksi dari Barat.
Pertama, Rusia merupakan negara dengan simpanan emas terbanyak. Mereka juga punya cadangan sumber daya alam yang melimpah.
Penjualan alutsista dari Rusia ke beberapa negara juga mulai berjalan kembali. Terbaru, Iran disebut-sebut akan membeli jet tempur S-35 dari Rusia.
Dan yang tak kalah menguntungkan adalah hubungan Rusia dengan China yang sangat mesra. Dilansir dari Independent, China masih membeli energi Rusia dan hubungan keduanya saling menguntungkan.