Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada risiko gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 13 Maret 2023 — 14 Maret 2023.
Dilansir dari Antara Minggu (12/3/2023), Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan agar masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berisiko terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Eko menuturkan gelombang tinggi disebabkan sejumlah faktor seperti pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot.
Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 3 sampai 15 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Anambas, dan laut Natuna.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kep. Mentawai perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat-selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumba.
Selanjutnya, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTT, perairan timur Bintan-Kep. Lingga, Laut Natuna, perairan Bangka Belitung, Selat Karimata, perairan Kalimantan Utara, Laut Sulawesi bagian barat-tengah.
Baca Juga
Kemudian, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, perairan Bitung-Kep. Sitaro, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Kep. Halmahera, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat-Manokwari, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat.
Di sisi lain, pada gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Anambas-Kep. Natuna.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," jelasnya.
Mengingat risiko tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), dan kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).
Selain itu, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter) serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).