Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fakta Sejarah Flu Burung di Indonesia: 168 Orang Meninggal

30 sampel dari unggas yang positif flu burung oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan masih dalam pemeriksaan.
Seseorang memegang tabung reaksi berlabel Flu Burung dalam ilustrasi gambar pada 14 Januari 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Seseorang memegang tabung reaksi berlabel Flu Burung dalam ilustrasi gambar pada 14 Januari 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Selanjutnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga melakukan pemeriksaan sampel terhadap 300 orang kontak erat pasien flu burung serta melakukan tes ekstensif terhadap unggas yang ada di dekat kediaman korban serta rumah pemotongan hewan yang terinfeksi.

Hingga 27 Oktober 2018, Kemenkes mencatat 200 kasus infeksi flu burung dengan total kematian sebanyak 168 kasus. Jumlah tersebut menandakan bahwa tingkat kematian kasus (CFR) akibat flu burung berada pada angka 84 persen.

Sementara, pada tahun 2019 hingga 2023, Kemenkes tidak melaporkan kasus flu burung yang menular ke manusia.

Terkini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap 30 sampel dari unggas yang dilaporkan positif flu burung oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

"Yang di Kalimantan Selatan kita lagi cek apakah variannya benar-benar flu burung, kita lagi cek sekarang," terang Budi ketika ditemui di Gedung Kemenko PMK, Selasa (28/2/2023).

Dia juga menyampaikan bahwa dirinya telah meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk segera berkoordinasi dengan Kemenkes jika menemukan kasus kematian unggas secara massal.

Mantan Wamen BUMN itu mengatakan, langkah tersebut menjadi salah satu mitigasi bencana yang disiapkan Kemenkes terkait penyebaran kasus flu burung yang kini tengah diwaspadai sebagai kejadian luar biasa (KLB).  

"Kita sudah keluarkan surat kerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan kalau ada indikasi kematian unggas yang signifikan, nanti mesti koordinasi sama kita, karena berikutnya bisa menular ke manusia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper