Bisnis.com, SOLO - Sedang ramai pejabat pemerintahan pamer harta dan hidup mewah, namun tidak dengan pejabat organisasi Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Alih-alih hidup mewah bak raja, Sekjen Umum PP Muhammadiyah tersebut justru memilih hidup sederhana.
Kesederhanaan Abdul Mu'ti terkuak pada obrolan ringannya dengan salah satu penulis buku kenamaan asal Jogjakarta, Puthut EA.
Dalam obrolan tersebut, diketahui jika Abdul Mu'ti tidak memiliki asisten, motor hingga mobil mewah yang identik dengan para pejabat.
Bahkan, Sekjen PP Muhammadiyah tersebut memilih kendaraan umum untuk mobilitas karena dirasa lebih efisien.
"Kalau saya PP ke kantor itu bisa sampai 2 atau 2,5 jam dari daerah Pamulang ke PP Muhammadiyah di Menteng. Kalau saya hanya mau ke PP Muhammadiyah, saya dari rumah naik ojol saja terus lanjut MRT ke Lebak Bulus, setelah sampai Lebak Bulus, ke PP Muhammadiyah nyambung lagi pakai ojol," katanya.
Baca Juga
"Supir pribadi nggak ada, sopir kantor ada. Mobil juga tidak ada, mobil yang khusus untuk sekretaris umum tidak ada. Saya tidak mau, disediakan pun saya tidak mau."
Alasan Abdul Mu'ti untuk tidak mengantungkan kebahagiaan pada area kebendaan juga sangat mudah dicerna.
Abdul Mu'ti tak ingin pada akhirnya dirinya merasa kehilangan apa-apa yang sebenarnya bukan miliknya jika nanti tak lagi menjabat sebagai Sekjen.
Bahkan dengan tegas, pejabat organisasi Muhammadiyah tersebut menekankan jika hidup akan simpel dan enjoy jika tidak harus mengikuti aturan rumit yang disusun orang lain.
"Soalnya saya takut kehilangan, begitu saya tidak jadi sekretaris Muhammadiyah, saya akan merasa kehilangan supir dan mobil, padahal itu bukan punya saya."
"Hidup itu akan mejadi simpel jika kita tidak merasa harus ikut aturan atau sesuatu yang rumit yang disusun orang lain," ia menambahkan.