Bisnis.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi meluncurkan Language Documentation of Indonesia (LADIN) pada Selasa (21/2/2023).
Sekretaris Utama BRIN Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan, terobosan ini menjadi langkah pertama BRIN untuk membantu para peneliti dalam melakukan dokumentasi dan menyimpan hasil riset yang dijalankan dalam satu wadah.
Nantinya, platform ini akan menjadi database repositori dokumentasi bahasa-bahasa pertama di Indonesia yang dikembangkan secara digital serta modern.
"Saya mengundang dari luar BRIN, bisa secara proakttif memanfaatkan layanan yang ada di BRIN, yang diberikan oleh Kedeputian yang diberikan secara terbuka dan bisa diakses oleh semua orang," ujar Nur dalam keterangannya dikutip Rabu (22/1/2023).
Peluncuran LADIN juga merupakan wujud mimpi Indonesia yang sebelumnya belum memiliki database repositori dokumentasi bahasa.
Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar hasil dokumentasi bahasa yang ada di Indonesia selama ini harus tersimpan di bank data negara-negara lainnya, seperti di SOAS London, Paradisec Australia, hingga di tangan perorangan.
Baca Juga
"Indonesia memiliki kekayaan bahasa daerah yang luar biasa. Kita memiliki 740-an bahasa daerah, beberapa daerah mempunyai beberapa dialek yang berbeda-beda. Keberadaan LADIN akan sangat penting dalam upaya melestarikan dan melindungi bahasa daerah," jelasnya.
Nur menyampaikan bahwa pihaknya turut mengapresiasi penyelenggaraan Konferensi Internasional yang diinisiasi oleh Pusat Riset Preservasi Bahasan dan Sastra BRIN. Menurutnya, konferensi tersebut akan menjadi landasan yang luar biasa di tengah konsolidasi kelembagaan yang berasal dari periset.
Melalui konferensi internasional itu, ujarnya, periset asal Indonesia akan berkesempatan untuk mendapatkan informasi terkini terkait program-program internasioal yang berkaitan dengan bidang bahasa dan sastra.
Lebih jauh, Nur menyampaikan BRIN mendukung program-program nasional maupun internasional yang telah dicanangkan. Sehingga, dia berharap melalui konferensi ini harus dapat menumbuhkan pentingnya preservasi bahasa dan sastra daerah.
"Penelitian preservasi bahasa dan sastra di Indonesia harus mampu menunjukan manfaat, baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun tindakan pelindungan bahasa dan sastra daerah," pungkasnya.