Bisnis.com, JAKARTA – Keberangkatan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Kyiv Ukraina pada Minggu (19/2/2023) subuh hari bersifat rahasia. Dia menumpang kereta api dari Polandia dan selanjutnya naik mobil SUV Toyota.
Melansir Bloomberg, Selasa (21/2/2023), biasanya dalam kunjungan kenegaraan, Biden menumpang SUV Kepresidenan berlapis baja yang dikenal sebagai “The Beast”. Kali ini, untuk sampai ke Istana Mariinsky dia tidak menumpang "The Beast", melainkan Toyota.
Dia disambut oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan seragam militer hijau khasnya dan istrinya, Olena.
Perjalanan rahasia Biden ke Kyiv dimulai saat Air Force One terbang diam-diam dengan C-32 dari Washington ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, lalu ke Rzeszów, Polandia. Setelah mendarat di Polandia, presiden memulai perjalanan sejauh 700 kilometer (430 mil) dengan kereta api dan tiba di Kyiv pada pukul 8 pagi waktu setempat (pukul 1 pagi waktu Washington).
Biden mengenakan dasi bergaris biru dan kuning, warna bendera Ukraina.
“Senang bisa kembali ke Kyiv,” kata presiden saat turun dari kereta.
Baca Juga
Itu adalah kunjungannya yang kedelapan ke tempat yang telah dia kenal dengan baik selama bertahun-tahun, ketika sebagai Wakil Presiden Barack Obama.
Dia tiba di Istana Mariinsky dengan menumpang mobil SUV Toyota. Kunjungan Biden ke Kyiv terkait setahun perang Rusia vs Ukraina pada 24 Februari 2023.
Perang berada pada tahap yang sangat penting. Belum ada tanda-tanda perdamaian. Zelensky pun membutuhkan “suntikan di lengan” dan Biden datang sendiri untuk memberikan dorongan psikologis itu dua bulan setelah kunjungan mendadak pemimpin Ukraina itu ke Washington pada akhir Desember 2022.
Kunjungan ke Kyiv itu merupakan keputusan Biden pada Jumat (17/2/2023). Bahkan di dalam Gedung Putih dan Pentagon sendiri, sangat sedikit orang yang mengetahuinya.
Memang, Biden memutuskan mengirimkan pesan bahwa AS tetap berkomitmen pada Ukraina dan menanggung risiko bepergian ke negara yang sedang berperang.
Pertanyaannya: “Kapan harus memberi tahu Rusia?”
Untuk tujuan dekonflik, Kremlin diberi tahu beberapa jam sebelum keberangkatan Biden, kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan kepada wartawan.
Tidak ada informasi perihal respons Rusia menerima berita tersebut dan belum ada tanggapan resmi atas kehadiran Biden di Ukraina.
Perjalanan itu akan disejajarkan dengan kunjungan presiden sebelumnya ke zona perang seperti Irak atau Afghanistan, namun itu berpotensi jauh lebih berbahaya. Berbeda dengan tempat-tempat itu, AS tidak menguasai wilayah udara atau bandara. Untuk alasan ini, direncanakan dalam skala yang jauh lebih kecil.