Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Halo AS! Rusia Sukses Besar Jualan Alutsista di Tengah Perang Lho

Rusia berhasil membuat beberapa negara tertarik membeli alutsista mereka meski sedang perang dengan Ukraina.
Ilustrasi jet tempur Sukhoi SU-30./tni-au.mil.id
Ilustrasi jet tempur Sukhoi SU-30./tni-au.mil.id

Bisnis.com, SOLO - Rusia ternyata berhasil meyakinkan beberapa negara dunia tentang kualitas alutsista bikinan mereka. Bahkan, penjualan alutsista buatan perusahaan asal Rusia diprediksi akan melonjak tajam dalam beberapa waktu mendatang.

Dilansir dari Eurasia Time, perusahaan pertahanan milik negara Rusia, Rosoboronexport, telah mengumumkan jika mereka siap untuk menandatangani kontrak ekspor baru meskipun perang Ukraina sedang berlangsung. 

Kabar tersebut disampaikan oleh CEO Rosoboronexport, Alexander Mikheyev, di Aero India 2023.

Sang CEO menyebutkan jika beberapa sistem dan teknologi alutsista buatan perusahaannya telah berkinerja sangat baik dalam perang melawan Ukraina.

Mengacu pada hal tersebut, beberapa pelanggan tertarik dengan alutsista buatan mereka. Laporan menyebut jika setidaknya ada enam alutsista buatan Rusia yang diminati pasar global.

Keenam alutsista yang dimaksud yakni helikopter Ka-52E dan Mi-171Sh, pesawat tempur Su-57E dan Su-35, kompleks taktis Iskander-E, dan tank T-90M.

“Mitra asing kami, tentu saja, sangat memperhatikan informasi tentang fakta penggunaan senjata dan perlengkapan militer dalam pertempuran. Kami tahu bahwa mereka sedang mempelajari materi resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dan koresponden media Rusia," kata Alexander Mikheyev.

“Pada saat yang sama, perlu dicatat bahwa baru-baru ini minat mitra kami pada produk Rusia modern telah tumbuh, khususnya, helikopter Ka-52E dan Mi-171Sh, pesawat tempur Su-57E dan Su-35, operasional Iskander-E- sistem taktis, tank T-90M Proryv,” ia menambahkan.

Minat dari sejumlah negara global ini tentu menjadi angin segar buat Vladimir Putin.

Sebab, minat ini muncul ketika industri pertahanan Rusia terguncang di bawah sanksi yang melumpuhkan yang dijatuhkan oleh komunitas internasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper