Bisnis.com, JAKARTA — Erick Thohir dinilai tidak perlu mundur dari jabatannya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) usai terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan Menteri BUMN merupakan jabatan politik, sedangkan Ketua Umum PSSI adalah jabatan organisasi olahraga yang bersifat non-potlik.
“Jadi, dalam hal ini Erick Thohir tidak perlu mundur sebagai Menteri BUMN,” ujar Toto kepada Bisnis, Kamis (16/2/2023).
Lebih lanjut, Toto mengatakan Erick perlu memelihara aspek tata kelola agar tidak terjadi benturan kepentingan dengan mengemban dua jabatan tersebut. Selain itu, Erick membutuhkan manajemen terpisah agar tidak mengganggu kinerja Kementerian BUMN.
Terlebih lagi Kementerian BUMN masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus dituntaskan. Di antaranya adalah membawa lebih banyak perusahaan BUMN ke kancah internasional, dan membawa perusahaan BUMN masuk daftar Fortune 100.
Dua hal tersebut merupakan tugas yang masih harus dikejar oleh Kementerian BUMN. Selain itu, masih terdapat pula restrukturisasi pada perusahaan BUMN yang kinerjanya masih belum optimal.
Baca Juga
“Perlu ada manajemen yang terpisah dari sisi ET sehingga tidak terjadi gangguan atas tugas rutin dan capaian kinerja di Kementerian BUMN,” jelasnya.
Selain itu, masih terdapat beberapa perusahaan plat merah yang akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Upaya ini merupakan langkah tepat untuk memberikan alternatif pendanaan perusahaan, karena sebagian besar perusahaan BUMN dan afiliasinya lebih memilih instrumen utang sebagai sumber pendanaan.
Kementerian BUMN sendiri mengkonfirmasi ada empat anak usaha BUMN yang bakal melaksanakan IPO saham pada 2023. Keempat anak usaha BUMN yang akan IPO yakni PT Pertamina Geothermal Energy, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan holding perkebunan sawit Palm Co.
Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum PSSI Periode 2023-2027 setelah memperoleh suara terbanyak saat Kongres Luar Biasa (KLB) pada Kamis (16/2/2023).
Dia menegaskan ini bukan kemenangan dirinya atas para calon kandidat lain. Karena, baginya, belum ada kemenangan apapun di saat Ketum PSSI baru terpilih hari ini. Terlebih karena mengembangkan sepak bola Indonesia masih membutuhkan kerja keras dan kerja sama semua pihak.
"Ketika saya bersedia dicalonkan sebagai ketua umum PSSI, saya menyatakan bahwa teori sepak bola sudah banyak, tetapi yang kita butuhkan adalah nyali. Hari ini, sudah waktunya saya berhenti berbicara nyali. Izinkan saya dengan kerendahan hati membuktikan nyali itu dengan kinerja saya untuk sepak bola Indonesia," katanya di hadapan media di acara KLB PSSI di Jakarta, Kamis (16/2/2023).