Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Direktur Institut Ukraina dan Perwakilan Delegasi Ukraina Alim Aliev menggambarkan penganiayaan yang dilakukan Rusia terhadap penduduk asli Muslim Ukraina (Tatar Krimea) di Krimea.
Alim mengatakan sejak menginvasi Krimea pada 2014, pihak berwenang Rusia telah melakukan kampanye penganiayaan yang sistematis terhadap rakyat Krimea, yakni memenjarakan rakyat Krimea yang menentang penguasaan Rusia atas dasar tuduhan terorisme dan ekstremisme.
"Rusia mengklaim diri sebagai sahabat umat Islam. Tetapi korban pertama agresi Rusia di Ukraina adalah para Muslim di Krimea," tutur Alim di Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).
Menurutnya, Rusia mencoba untuk menghancurkan identitas tatar krimea dengan melarang pemuka agama dan organisasi Islam.
"Ini adalah bukan perang tentang wilayah melainkan perang melawan demokrasi, kemanusiaan, kebebasan, dan identitas." katanya.
Dia menegaskan penting untuk mendorong mekanisme keadilan internasional dan pertanggungjawaban atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida yang terjadi di Ukraina.
Baca Juga
Selain itu, Profesor Politik Komparatif dari National University of Kyiv-Mohyla Academy (UKMA) Olexiy Haran mengungkapkan bahwa Rusia sampai saa ini masih terus melakukan serangan ke Ukraina.
Olexiy juga mengaku terus mendapatkan peringatan serangan melalui telepon selulernya.
"Perang ini masih terus berlangsung, lihat saja ini," tuturnya sambil menunjukan bukti teror melalui ponselnya.